Surya Biru Murni (SBMA) Optimistis Raih Pendapatan Rp 123 Miliar di 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten industri kimia dan gas, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) optimistis bisa mencetak pendapatan sebesar Rp 123 miliar hingga akhir tahun 2023. 

Direktur Utama Surya Biru Murni Acetylene Rini Dwiyanti menyampaikan pihaknya optimistis dapat meraih pertumbuhan positif sisa 2023. Ini sejalan dengan capaian sepanjang tahun berjalan ini. 

Rini bilang sejak awal tahun hingga saat ini masih on the track dengan segmentasi pasar terbesar didominasi oleh pertambangan di Balikpapan, lalu reseller dan perusahaan fabrikasi dan machinery. 


Baca Juga: Ini Startegi Surya Biru Murni (SBMA) Menghadapi Kuartal IV-2023

"Dengan begitu, Surya Biru Murni Acetylene optimistis menutup 2023 dengan pendapatan senilai Rp 123 miliar," jelas Rini dalam resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (17/10). 

Untuk gambaran, pada 2022 SBMA membukukan pendapatan sebesar Rp 103,64 miliar. Sebelumnya SBMA menutup 2023 dengan mencetak pendapatan senilai Rp 88,26 miliar. 

Sementara hingga Juni 2023, SMBA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 52,84 miliar. Raihan itu melonjak 14,83% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 45,98 miliar.

Rini menyebut 16% dari bisnis SBMA berdasarkan daya kontrol konsumen dan tidak ada konsumen mayoritas sehingga lebih tahan terhadap efek perubahan. 

Adapun basis pelanggan SBMA mayoritas merupakan perusahaan dari barang komoditas dan sebagian besar pula merupakan barang ekspor, sehingga SBMA tetap optimistis dalam rangka menjelang tahun politik.

Baca Juga: Surya Biru Murni (SBMA) Bakal Perluas Pasar di Kalimantan

"SBMA mengalami peningkatan pada sektor Manufaktur Liquid sebesar 10% dan akan terus meningkat setiap bulan," jelasnya. 

Dari sisi kontrak, SBMA telah mengantongi 12 kontrak baru dari konsumen. Terbaru SMBA merih kontrak untuk pembelian liquid oxygen dengan PT Ono Kreasi Gasindo pada 1 September 2023. 

SBMA juga tengah dalam proses tender pengadaan liquid nitrogen oleh Elnusa di Balikpapan, Kutai Refinery Nusantara dan PT Gemilang Utama Nusantara di Muara Wahau. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi