Surya Citra Media (SCMA) Buka Pintu Masuknya Iklan Politik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten televisi, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) membuka peluang masuknya iklan pemilhan umum (pemilu) di tahun politik.

Direktur Surya Citra Media Rusmiyati Djajaseputra mengatakan, meskipun tidak menetapkan target pendapatan tertentu dari iklan pemilu, namun SCMA membuka peluang masuknya iklan politik untuk menjadikan masyarakat sadar atas rencana kerja dari para calon pemimpin negara menjelang pemilu 2024 sehingga dapat membuat pilihan yang terbaik.

"Namun, tentunya pasti ada peningkatan pendapatan terkait iklan pemilu di tahun politik ini, sejauh kami sebagai media mengikuti regulasi yang ada dan para peserta pemilu juga beriklan secara maksimal sesuai ketentuan," kata Rusmiyati saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/10).


Baca Juga: Net Visi Media (NETV) PHK 30% Karyawan, Manajemen Beri Penjelasan

Ia menjelaskan, di tahun ini SCMA akan terus berusaha mempertahankan posisi pertama dalam pangsa pasar pemirsa untuk saluran free to air (FTA), dan juga mengembangkan bisnis digital dengan menambah revenue streamline baru dari bisnis influencer dan affiliate marketing.

Jika melihat data SCMA per semester I-2023, rata-rata pangsa pasar pemirsa saluran TV FTA SCMA mencapai 34% atau meningkat 5,6 poin dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar 28,4%. SCMA memiliki pangsa pasar tertinggi mengalahkan MNC 33,8%, Trans Corp 13,5% dan VIVA 6,9%.

SCMA menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure Rp 300 - Rp 350 miliar di tahun ini. Dana capex tersebut digunakan untuk beberapa kebutuhan, seperti pembangunan studio baru, pembelian peralatan penyiaran digital, dan pembaharuan peralatan studio.

Per semester I-2023, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SCMA menyusut 88,74% menjadi Rp 69,36 miliar dari Rp 616,43 miliar pada semester I-2022.

Baca Juga: Surya Citra Media (SCMA) Enggan Gantungkan Pendapatan Lewat Iklan Politik

 
SCMA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat