KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki periode pemilihan umum (pemilu) tahun 2024, PT Surya Citra Media Tbk (
SCMA) tidak menargetkan kenaikan pendapatan di sektor iklan yang berkaitan dengan pemilu maupun politikus yang akan bertarung dalam pemilu. Rusmiyati Djajaseputra, Direktur SCMA mengatakan, perusahaan selalu membuka peluang iklan untuk menjadikan masyarakat sadar atas rencana kerja dari para calon pemimpin negara menjelang pemilu 2024. “Ini kami lakukan sehingga dapat membuat pilihan yang terbaik, sehingga bukan menjadi fokus target kami dengan mempergunakan momentum ini sebagai upaya mendongkrak pendapatan,” jelasnya saat dihubungi Kontan, Jumat (8/9).
Namun, Rusmiyati mengatakan SCMA akan membuat suatu rangkaian program
supporting menuju hari pemilu.
Baca Juga: Surya Citra Media (SCMA) Proyeksi Bisnis Membaik di Semester II-2023 Meski tak menjadikan iklan dari sektor politik sebagai pendapatan utama, SCMA ungkap dia tetap memiliki beberapa strategi agar bisa mengingat pengiklan. “Tentu kami telah mempersiapkan berbagai program, khususnya dari divisi news sebagai rangkaian acara hingga dilaksanakannya pemilihan umum pada Februari 2024. Hal lainnya berkaitan dengan iklan, kami terbuka untuk semua partai politik karena kami merupakan stasiun televisi yang independen,” ungkapnya. Di luar target iklan, hingga akhir 2023 SCMA masih akan terus berupaya mempertahankan posisi pertama dalam pangsa pasar pemirsa saluran TV free to air (FTA). Hal ini dilakukan di tengah penurunan pendapatan iklan SCMA akibat penerapan kebijakan Analog Switch Off (ASO), Berdasarkan catatan Kontan, data SCMA per semester I-2023, rata-rata pangsa pasar pemirsa saluran TV FTA SCMA mencapai 34% atau meningkat 5,6 poin dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar 28,4%. SCMA memiliki pangsa pasar tertinggi mengalahkan MNC 33,8%, Trans Corp 13,5% dan VIVA 6,9%.
“Tahun 2023, kami akan terus berusaha mempertahankan posisi pertama dalam pangsa pasar pemirsa untuk FTA, dan juga mengembangkan bisnis digital dengan menambah revenue streamline baru dari bisnis influencer dan affiliate marketing,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari