Surya Esa Perkasa (ESSA) catatkan kerugian US$ 10,72 juta di semester I 2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) masih tertekan sepanjang semester I-2021. Emiten produsen bahan kimia ini membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 10,72 juta, meningkat dari kerugian bersih di periode semester I-2020 sebesar US$ 5,77 juta.

Meski demikian, topline ESSA meningkat. ESSA membukukan pendapatan senilai US$ 138,93 juta, naik 45,04% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 95,78 juta.

Penyebab tertekannya bottomline ESSA di enam bulan pertama 2021 akibat membengkaknya sejumlah pos beban. Beban penjualan misalnya, naik 2.190% dari semula US$ 136.780 menjadi US$ 3,11 juta. Beban umum dan administrasi naik 30,9% menjadi US$ 9,64 juta.


Baca Juga: Laba Surya Esa Perkasa (ESSA) melonjak di kuartal I, ini pendorongnya

Bahkan, beban keuangan ESSA melonjak 236,93%, dari semula US$ 18,45 juta menjadi US$ 62.17 juta. Penyebabnya adalah naiknya bunga atas pinjaman utang bank, dari semula US$ 15,63 juta menjadi US$ 30,61 juta. Selain itu, amortisasi biaya transaksi utang bank juga melejit 1.491%, dari semula US$ 1,52 juta menjadi US$ 24,26 juta.

Namun, ESSA berhasil membukukan keuntungan bersih lain-lain senilai US$ 1,47 juta dari sebelumnya membukukan kerugian lain-lain senilai US$ 715.320

Secara rinci, pendapatan ESSA sepanjang semester I-2021 didominasi oleh penjualan amoniak senilai US$ 120,50 juta, disusul pendapatan dari penjualan elpiji senilai US$ 16,72 juta, dan jasa pengolahan senilai US$ 1,67 juta.

Adapun penjualan yang melebihi 10% dari penjualan bersih adalah penjualan kepada Genesis Corporation senilai US$ 120,50 juta dan penjualan kepada PT Pertamina (Persero) senilai US$ 16,72 juta. 

 
ESSA Chart by TradingView

Selanjutnya: Kinerja ciamik Surya Esa Perkasa (ESSA) terdorong tren harga LPG dan amonia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat