KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya, PT TCP Internusa mengembangkan proyek klaster hunian mewah bertajuk Edenhaus Simatupang di dalam kompleks Perumahan Tanjung Mas Raya Simatupang, Jakarta Selatan. Pembangunan proyek itu sudah dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Maret 2020.

Edenhaus Simatupang sendiri merupakan signature cluster dalam klaster yang terdiri dari 41 unit rumah mewah kelas butik yang dirancang dengan konsep garden home resort. Klaster ini memiliki central park berupa urban forest atau taman seluas 2.200 meter persegi yang dapat diakses secara langsung dari halaman belakang rumah.

Baca Juga: Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan kenaikan laba 116,28%

“Kami bukan sekedar menjual rumah tapi menawarkan lifestyle sehat bagi keluarga mapan. Dimana, setiap penghuni dapat menikmati keintiman keluarga di tengah kesibukan dan kemacetan kota metropolitan,” ujar Suhartono Widjojo, Direktur TCP dalam keterangan resminya, Jumat (27/3).

TCP langsung membangun keseluruhan unit meskipun baru akan mengadakan launching pada semester kedua tahun ini. Sementara pembangunan unit ditargetkan akan selesai dalam waktu 12 bulan. Pengembang ini menyiapakan investasi Rp 300 miliar untuk membangun Edenhaus Simatupang.

Klaster hunian mewah ini menawarkan dua pilihan unit bangunan. Pertama, tipe Boulevard (250/224 m2) yang mencakup 4+1 kamar tidur, 3 kamar mandi, dan 2 car port dimana harganya dibanderol sebesar Rp 7 miliar. 

Sedangkan tipe kedua adalah tipe Standard dengan luas tanah dan bangunan masing-masing 240 m2 dan 222 m2 yang ditawarkan dengan harga Rp 6 miliar.

Baca Juga: Mal-mal Jabodetabek tutup sementara karena corona, berikut daftar lengkapnya

Suhartono menyakini pemasaran Edenhaus Simatupang selesai tahun ini. Pasalnya, selain jumlah unitnya terbatas, animo masyarakat terhadap proyek ini cukup tinggi. Saat pelaksanaan ground breaking, peminat yang membayar booking fee unit sudah mencapai 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi