Surya Semesta incar penjualan lahan industri 60 ha



JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk optimistis kebutuhan lahan industri meningkat tahun 2015. Perusahaan ini pun berani memasang target pendapatan penjualan atau marketing sales lahan industri seluas 60 hektare (ha) di kawasan industri bernama Suryacipta City of Industry di Karawang, Jawa Barat.  

 Target itu hampir tiga kali lipat dari realisasi marketing sales lahan industri sepanjang 2014. Tahun lalu, Surya Semesta hanya menjual sekitar 22,8 ha lahan industri. Pencapaian tahun 2014 itu turun 41% dibandingkan  dengan tahun 2013. 

Untunglah rata-rata harga jual lahan industri tahun 2014 naik 4%. Sebagai gambaran, harga jual lahan industri tahun 2013 sebesar US$ 129,7 per meter persegi (m²), dan naik   menjadi US$ 134,8 per m² pada tahun lalu.


Manajemen perusahaan itu beralasan tahun lalu kekurangan lahan untuk dijual karena terkendala pembebasan lahan. “Akhir 2014 masalah pembebasan lahan telah selesai jadi kami berani menargetkan 60 ha tahun ini,” ungkap Utari Sulistiowati, Corporate Public Relation Surya Semesta Internusa kekepada KONTAN, kemarin (27/1).

Perusahaan berkode SSIA di Bursa Efek Indonesia itu juga membangun kawasan pergudangan khusus bernama Suryacipta Technopark di Di Suryacipta City of Industry. Hingga akhir Desember 2014, tingkat penyewaan gudang di Technopark masih berada pada kisaran 69%. Surya Semesta melihat tingkat okupansi yang belum 100% itu sebagai peluang lain yang bisa digenjot sepanjang tahun ini. 

Sembari menjajakan lahan industri dan pergudangan di Suryacipta City of Industry, Surya Semesta menggagas pembangunan kawasan industri baru di Subang, Jawa Barat. Perusahaan itu berencana membangun area industri seluas 2.000 ha. 

Sejauh ini, perusahaan itu telah membebaskan 100 ha. Surya Semesta menargetkan bisa membebaskan 500 ha hingga tutup tahun 2015.

Selain lahan industri, Surya Semesta mematok target kinerja untuk bisnis konstruksi. Melalui anak perusahaannya PT Nusa Raya Cipta Tbk, Surya Semesta mengincar perolehan kontrak baru Rp 4,1 triliun tahun ini. Target itu lebih tinggi 28,13% daripada realisasi kontrak baru tahun 2014 yakni Rp 3,2 triliun.

Perusahaan itu optimistis target itu bisa terpenuhi karena tahun lalu banyak mengikuti tender proyek yang akan diputuskan tahun ini. "Banyaknya tender yang diputuskan tahun ini juga itu, menjadi sebab kami gagal memenuhi target kontrak baru tahun 2014," ujar Utari.

Selain itu, Surya Semesta juga mengaku kondisi ekonomi tahun 2014 tak stabil karena bertepatan dengan momen pemilihan umum (umum). Tak urung bisnis konstruksi tersendat. Patut dicatat, capaian kontrak baru 2014 sebesar Rp 3,2 triliun, setara dengan penurunan 30,59% ketimbang kontrak baru 2013.

Harapan lain dari Nusa Raya Cipta adalah beroperasinya ruas jalan tol Cikampek-Palimanan. Manajemen Surya Semesta menargetkan, ruas jalan tol tersebut bisa beroperasi sebelum Lebaran 2015. Sejauh ini, proses konstruksi sudah mencapai 85%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina