KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (
SSIA), melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya, melakukan peletakan batu pertama (
groundbreaking) kawasan kota mandiri bertajuk Subang Smartpolitan. Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja, menyebutkan “Subang Smartpolitan” akan dikembangkan di atas lahan seluas 2.700 hektare; sebuah kota metropolitan yang dinamis dengan konsep smart dan sustainable. Ia pun menyampaikan visi awalnya untuk menjadikan Indonesia, khususnya Subang, semakin baik dan maju di masa depan,
a better place for the future. “Melalui anak perusahaan kami Suryacipta Swadaya, kami akan membangun kota mandiri yang dapat dibanggakan serta selaras dengan visi perusahaan di mana Subang Smartpolitan tidak hanya akan memberikan kontribusi terhadap wilayah Subang tetapi juga untuk Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/11).
Dengan menggabungkan teknologi modern dan kreatifitas,
groundbreaking ceremony ini dirancang menjadi lebih dari sekedar peresmian peletakan batu pertama namun juga menampilkan visual dari kota masa depan Subang Smartpolitan. Mengusung tema “Made from Future”, di lokasi groundbreaking terdapat showcase video projection mapping dari rancangan pembangunan Fase-1 atau South Plan area yang terdiri dari South Smart Core, lahan industri, perumahan, utility area dan area komersial.
Baca Juga: Sambut 2021, Surya Semesta Internusa (SSIA) anggarkan capex Rp 750 miliar Johannes memaparkan, pembangunan tahap pertama Subang Smartpolitan meliputi lahan seluas 400 ha. Ini merupakan proyek strategis yang terletak di kawasan bisnis dan ekonomi masa depan di Jawa Barat yang tercakup dalam Rebana Metropolitan. Rebana Metropolitan merupakan kawasan yang diprediksi akan menjadi masa depan Jawa Barat yang meliputi area di 6 kabupaten dan 1 kota yaitu Kabupaten Sumedang, Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Cirebon dan Kota Cirebon. “Terbangunnya infrastruktur strategis utama seperti jalan tol, bandara dan pelabuhan laut akan semakin meningkatkan perekonomian di Rebana Metropolitan, sehingga lokasi Subang Smartpolitan menjadi lebih strategis karena berada di jantung pengembangan bisnis dan ekonomi masa depan di Jawa Barat dan menjadi destinasi baru investasi di Indonesia,” tambah Johannes.
Selain itu, dalam waktu dekat Subang akan semakin berkembang dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban. Kehadiran Patimban akan mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, sehingga diharapkan ekspor akan meningkat. Pembangunan Subang Smartpolitan, menurutnya, menjadi bentuk komitmen untuk ikut meningkatkan laju perekonomian daerah. Ditargetkan dapat menyerap tenaga kerja lokal dan berkontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Subang dan Provinsi Jawa Barat. “Dengan semua perencanaan yang sudah disiapkan, Subang akan menjadi pionir smart & sustainable city yang mengusung infrastruktur dan teknologi efisien serta ramah lingkungan di lokasi yang sangat strategis,” kata Johannes. Ia juga menginformasikan bahwa sejumlah investor dari berbagai industri sudah menyatakan tertarik mengembangkan bisnis di Subang Smartpolitan. Ditargetkan di kawasan itu akan hadir perusahaan dari sektor otomotif, consumer goods, pharma & medical equipment, high precision industries, IT, logistik, dan sebagainya. “Saat ini, nama-nama perusahaan multinasional belum dapat diungkapkan secara detail karena terikat perjanjian kerahasiaan (
non-disclosure agreement),” jelasnya. Di akhir acara, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara PT Suryacipta Swadaya dengan calon tenant di Subang Smartpolitan. Adapun penandatanganan MOU tersebut dengan industri dari bidang otomotif dan logistik merupakan suatu bentuk animo positif terhadap Subang Smartpolitan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat