KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan sebanyak 136 perusahaan tertarik melakukan relokasi ke Indonesia, di mana sebanyak 14 perusahaan sudah masuk dalam daftar yang sudah memiliki intensi. VP Head of Investor Relations PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Erlin Budiman menanggapi positif hal tersebut, dan cukup optimistis lantaran proyek Subang Smartpolitan sudah launching pada November 2020 dan di tahun ini bisa mencatatkan marketing sales. Pada launching pertama kawasan industri di Subang tersebut, SSIA membuka lahan seluas 250 hektare (ha) dari rencana area total seluas 2.700 ha. Persiapan lain yang telah dilakukan oleh SSIA adalah membangun akses jalan tol yang merupakan joint-venture dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Daya Mulia Turangga dan PT Jasa Sarana. Erlin juga menyebutkan kawasan Subang Smartpolitan ini cukup strategis dengan adanya akses Tol Trans-Jawa ruas Cikopo-Palimanan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Akses Patimban, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban dan Bantara Internasional Kertajati.
"Kami melihat otomotif masih cukup besar potensinya masuk ke Subang. Untuk namanya belum bisa saya sebutkan tetapi saya bisa pastikan beberapa inquiries otomotif Jepang cukup potensial," jelas Erlin saat dihubungi Kontan, Minggu (24/1). Baca Juga: Ini strategi Surya Semesta (SSIA) agar kembali bangkit pasca rating dipangkas Sejalan dengan potensi tersebut, Erlin mengatakan perolehan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) pada tahun ini akan lebih baik dibanding 2020. SSIA menargetkan marketing sales dari Karawang seluas 20 ha dengan harga US$ 125 per meter persegi dan Subang seluas 40 ha dengan harga US$ 100 per meter persegi.