Surya Semesta Internusa (SSIA) Anggarkan Capex Rp 1,3 Triliun pada Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 1,3 triliun untuk tahun 2024.

VP Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman mengatakan, anggaran capex itu akan digunakan untuk beberapa hal. Namun, mayoritas akan digunakan untuk pengembangan proyek Subang Smartpolitan.

“Sebesar Rp 1 triliun untuk Subang land development dan acquisition. Untuk segmen hospitality sekitar Rp 250 miliar, dan sisanya untuk Nusa Raya Cipta dan lainnya,” ujarnya dalam public expose SSIA, Jumat (15/12).


Hingga kuartal III-2023, SSIA mencatatkan marketing sales Subang Smartpolitan sebesar Rp 31 miliar atau setara 2 hektare (ha) lahan. Subang Smartpolitan fase pertama akan mulai beroperasi di kuartal III 2024.

Baca Juga: Rampungkan Fasilitas Baru, Cerestar (TRGU) Optimistis Omzet Tahun Depan Meningkat

Direktur SSIA The Jok Tung memaparkan, pendanaan untuk capex tahun 2024 itu berasal berbagai sumber.  Salah satunya adalah refinancing utang ke international Finance Corporation (IFC). Sebagai gantinya, SSIA lalu dapat fasilitas dari bank lokal, yaitu Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Jumlahnya bertambah dari sekitar Rp 1 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. Dari sana kita ada plafon sekitar di atas 500 miliar, plus sisanya dari internal," ujar Jok Tung.

Asal tahu saja, pendapatan SSIA hingga bulan September 2023 sebesar Rp 3,02 triliun, naik 22,3% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,46 triliun. Peningkatan disebabkan oleh pendapatan sektor perhotelan yang naik 76,7% ke Rp 289,4 miliar. 

Lalu, pendapatan dari segmen bisnis properti dan konstruksi SSIA masing-masing meningkat sekitar 13,0% ke Rp 47,6 miliar dan Rp 229,4 miliar.

Namun, SSIA mencatatkan kerugian sebesar Rp23,7 miliar hingga kuartal III 2023, turun 133,5% dari laba bersih sebesar Rp70,8 miliar pada kuartal III 2022. Penurunan ini disebabkan oleh segmen bisnis properti yang turun 41,4% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi