Surya Semesta Internusa (SSIA) perkirakan pendapatan turun 26% di tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) memperkirakan pendapatan tahun 2020 akan turun 26% dari pencapaian tahun 2019.

Vice President of Investor Relations & Corporate Communications SSIA Erlin Budiman mengatakan, walau pendapatan diprediksi menurun, laba bersih tahun 2020 diproyeksi lebih baik dari kinerja kuartal III 2020.

"Surya Semesta memprediksi tahun 2020, revenue akan turun sebesar 26% dari tahun 2019. Sedangkan net profit akan lebih baik dari kuartal III 2020," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (1/4).


Sebagai informasi, pada kuartal III 2020, SSIA membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, SSIA membukukan penurunan pendapatan 23,25% secara tahunan menjadi Rp 2,12 triliun dari Rp 2,76 triliun di kuartal III 2019.

Baca Juga: Prospek masih positif, cek rekomendasi saham 2 emiten kawasan industri ini

Pendapatan dari jasa konstruksi menjadi kontributor utama pendapatan SSIA pada kuartal III tahun 2020 senilai Rp 1,67 triliun atau 78,68% dari total pendapatan. Realisasi tersebut turun 12,47% secara tahunan dari sebelumnya Rp 1,91 triliun.

Selanjutnya, pendapatan dari sewa, parkir, jasa pemeliharaan, dan utilitas tercatat senilai Rp 216,82 miliar atau 10,20% dari total pendapatan.

Pendapatan dari hotel senilai Rp 173,56 miliar dan tanah kawasan industri senilai Rp 62,39 miliar masing-masih berkontribusi sebesar 8,16% dan 2,93% terhadap total pendapatan. Pada periode ini, SSIA juga menambah pendapatan real estat senilai Rp 0,21 miliar dari periode yang sama tahun lalu belum ada.

Pasa periode yang sama, kerugian SSIA tercatat semakin dalam yakni menjadi Rp 197,87 miliar dari kuartal III 2019 sebesar Rp 8,11 miliar.

Tahun ini, Erlin berharap pendapatan bisa bertumbuh sekitar 10% sampai 15% dengan perolehan kontrak baru sekitar Rp 2 triliun.

Tahun ini, SSIA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp750 miliar yang utamanya akan digelontorkan untuk segmen usaha kawasan industri.

"Perolehan kontrak di kuartal I 2021 masih dalam proses perhitungan, adapun target kontrak baru tahun ini kontrak baru sekitar Rp2 triliun. Target ini lebih tinggi dari pencapaian tahun 2020 sebesar Rp1,095 triliun," ujarnya.

Selanjutnya: Surya Semesta (SSIA) dan Jababeka (KIJA) optimistis dengan prospek bisnis tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat