Surya Semesta Internusa (SSIA) prediksi laba bersih bisa turun 200% di 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) memprediksi pendapatan tahun ini bakal turun hingga 30% bila dibandingkan tahun 2019, sedangkan laba bersih juga akan mengalami penurunan hingga 200% yang artinya akan membukukan kerugian.

Adapun tahun lalu SSIA membukukan pendapatan sebesar Rp 4,01 triliun dan laba bersih sebesar Rp 92,31 miliar.

Presiden Direktur Surya Semesta Internusa Johanne Suriadjaja menjelaskan sebelum pandemi Covid-19 sebenarnya SSIA memproyeksikan pendapatan tahun ini bakal naik 15% secara tahunan (yoy) dan laba bersih naik hingga 200% yoy.


"Di pandemi ini mestinya di semester II-2020 membaik tetapi keliatannya akan jauh dari itu, akan mengalami hal ini sampai adanya vaksin dan kami memperkirakan akan terjadi mulai pertengahan 2021," jelas Johannes dalam webinar company update bersama Samuel Sekuritas, Rabu (11/11).

Baca Juga: Anak usaha Surya Semesta Internusa (SSIA) genggam kontrak baru Rp 780 miliar

Dia menjelaskan penurunan paling parah terjadi di segmen hospitality, di mana pendapatan turun dari Rp 603 miliar menjadi Rp 178 miliar. Terutama karena hotel milik SSIA tidak beroperasi kecuali Batiqa yang juga mengalami perlambatan kinerja.

"Sampai Oktober 2020 ini okupansi masih single digit, mungkin pulihnya semester dua tahun depan tapi jelas belum bisa kondisinya kembali ke 2019," imbuh Johannes.

Pendapatan dari segmen properti masih membukukan kenaikan pendapatan. Namun bila dilihat dari pendapatan pra-penjualan (marketing sales) lahan industri, di tahun ini SSIA hanya membukukan 5,6 hektare (ha) turun dari 16,7 ha di kuartal III-2019. Adapun nilai perolehan marketing sales kali ini sebesar Rp 83 miliar, turun dari Rp 286 miliar.

Sedangkan penjualan yang dibukukan hingga kuartal III-2020 ini sebanyak 3,3 ha dengan nilai Rp 40 miliar.

Dari segmen konstruksi, anak usaha SSIA yaitu PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) tercatat mengalami penurunan kinerja terlihat dari jumlah kontrak baru yang mengalami penurunan. NRCA menggenggam kontrak baru sebesar Rp 780 miliar atau turun 56,5% secara tahunan (yoy) dari Rp 1,8 miliar di kuartal III-2020.  Terutama karena adanya perlambatan garapan proyek dan penundaan para pemilik proyek.

Selanjutnya: Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) turun 23,1% menjadi Rp 2,13 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli