KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Suryacipta Swadaya (Surya Cipta), anak usaha dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), menjalin kerja sama dengan SCP Consultants Pte Ltd (SCP) untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia, khususnya di kawasan Subang Smartpolitan kepada para pengusaha dan investor di China. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Abednego Purnomo, Vice President Sales & Marketing Suryacipta, dan Mr. Jiang Shun Jie, China Innovation Center Director, di Suzhou, provinsi Jiangsu, China, pada hari Senin, 8 Januari 2024. Agenda ini dilaksanakan bersamaan dengan forum investasi yang diadakan oleh Suryacipta untuk memberikan informasi seputar investasi di Indonesia, khususnya di kawasan Subang Smartpolitan, yang merupakan proyek kota mandiri terintegrasi milik Suryacipta.
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Anggarkan Capex Rp 1,3 Triliun pada Tahun 2024 Kegiatan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari pelaku usaha dan calon investor dari China. Perusahaan-perusahaan dari berbagai bidang, sebagian besar berasal dari kota Suzhou turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Mr. Jiang menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi perwakilan dari PT Suryacipta Swadaya yang datang dari Indonesia ke China. “Mereka ke Suzhou, ke SCP, dan ke pengusaha kami. Melalui komunikasi tatap muka, kami benar-benar merasakan atmosfer bisnis dari Indonesia. Kami senang acara ini dapat membantu semua orang mendapatkan inspirasi, mitra, dan kepercayaan” ungkap Jiang dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (12/01). Sebagai informasi tambahan, SCP telah melayani lebih dari 2.000 proyek di lebih dari 200 kota di 14 negara secara global. Dengan perkembangan kawasan industri di dunia, SCP menyediakan layanan yang komprehensif, termasuk konsultasi strategis, perencanaan dan desain perkotaan, serta promosi investasi kepada para pengusaha dan investor.
Baca Juga: Surya Semesta (SSIA) Bidik Pertumbuhan Bisnis 2024 Dalam forum tersebut, Abednego juga memberikan gambaran umum tentang potensi investasi di Indonesia yang semakin besar. Hal ini tercermin dari dukungan dan kebijakan pemerintah yang semakin progresif dan kondusif bagi para investor. Salah satu contohnya adalah pendaftaran investasi secara
online dan terintegrasi melalui sistem OSS-RBA atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menawarkan berbagai insentif investasi bagi para investor yang menempatkan lokasi bisnisnya di kawasan industri, termasuk Subang Smartpolitan. Insentif tersebut meliputi
tax holiday, tax allowance, investment allowance, customs & import duty, yang diatur berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha dan investor di China untuk menempatkan investasinya di Indonesia, khususnya di Subang Smartpolitan.
Baca Juga: Catakan Rugi hingga Kuartal III, Begini Rekomendasi Saham SSIA dari Analis “Inquiry yang masuk ke Suryacipta saat ini didominasi oleh pengusaha China, terutama dari sektor otomotif dan elektronik. Hal ini tidak mengherankan, mengingat Subang Smartpolitan memiliki ekosistem lengkap untuk area bisnis dan komersial dengan konsep smart, green, and sustainable. Kawasan ini menerapkan infrastruktur berbasis IoT yang mendukung aktivitas bisnis para tenant, khususnya industri
hi-tech,” katanya. Selain itu, Subang Smartpolitan juga dikelilingi oleh tenaga kerja yang kompetitif dan terintegrasi dengan infrastruktur strategis nasional, seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Tol Trans Jawa. Terlebih lagi, Subang Smartpolitan akan memiliki akses langsung ke Pelabuhan Patimban melalui jalan tol dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Suzhou tercatat sebagai kota terpadat di provinsi Jiangsu dan merupakan pusat ekonomi utama serta titik fokus perdagangan. Dilansir dari Suzhou Bureau of Commerce, Produk Domestik Bruto (PDB) regional Suzhou pada semester pertama tahun 2023 mencapai US$ 160,32 miliar, tumbuh sebesar 4,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam laporan Chinese Cities of Opportunity 2023, PWC menempatkan Suzhou di peringkat lima besar dalam empat kategori: teknologi dan inovasi, transportasi dan perencanaan kota, budaya dan kualitas hidup, serta kemudahan berbisnis.
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Anggarkan Capex Rp 1,3 Triliun pada Tahun 2024 Peringkat ini mencerminkan keunggulan Suzhou sebagai kota yang menawarkan lingkaran kehidupan berkualitas dengan berbagai layanan masyarakat yang baik untuk hidup dan bekerja. Karena itulah, Suryacipta melihat peluang di Suzhou, China, dan menjalin kerja sama dengan SCP Consultants Pte Ltd untuk mempromosikan investasi di Indonesia di kota ini. “Harapannya, kerjasama ini dapat menjadi jembatan bagi para pelaku usaha dan investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia yang nantinya
dapat membawa hal positif bagi ekonomi nasional dan dapat mempererat hubungan kedua negara. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk Membangun Indonesia yang Lebih Baik,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto