KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten real estate dan kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menaikkan target penjualan pemasaran di tahun 2024 untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan dari 65 hektare menjadi 184 hektare atau nilai penjualan setara Rp 2,2 triliun. Dengan asumsi penjualan pemasaran tercapai dan dibukukan tahun ini, pendapatan konsolidasi SSIA tahun 2024 diperkirakan akan meningkat sebesar kurang lebih 23% menjadi Rp 5,6 triliun, dengan laba bersih naik kurang lebih 182% menjadi Rp 500 miliar. “SSIA melihat minat yang luar biasa, terutama dari China, di Suryacipta City of Industry, Karawang serta pengembangan Industrial Green City terbaru SSIA, Subang Smartpolitan,” ungkap manajemen seperti dilansir dari keterbukaan informasi.
Baca Juga: SSIA Genjot Penjualan Lahan Subang Smartpolitan Sebelumnya, pada 30 April 2024, Subang Smartpolitan telah menyambut BYD, salah satu pelopor global dalam industri kendaraan listrik (EV), sebagai salah satu tenant utama. BYD menjadi penyewa terbesar pertama di kawasan tersebut dengan menempati area lebih dari 108 hektare. Kemudian, dari sisi kinerja keuangan, sepanjang kuartal I-2024 SSIA berhasil mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,091 triliun. Pendapatan ini tumbuh sebesar 13,8% dari pendapatan kuartalI-2023 yang senilai Rp 959 miliar. Peningkatan ini terutama didorong oleh pendapatan segmen perhotelan yang meningkat sebesar 28,0% yaitu sebesar Rp 51,1 miliar, sementara pendapatan di segmen bisnis properti dan konstruksi meningkat sebesar 24,5% dan 9,6% masing-masing Rp 31,4 miliar dan Rp 62,2 miliar. Laba kotor sepanjang kuartal-1 tahun ini meningkat sebesar 34,4% YoY menjadi Rp 307,0 miliar, naik dari Rp 228,3 miliar jika dibandingkan dengan sepanjang kuartal I-2023. Kemudian, EBITDA kuartal I-2024 meningkat sebesar 39,7% YoY menjadi Rp 147,1 miliar dari Rp105,3 miliar di kuartal I-2023, sebagai hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 95,3% senilai Rp 27,5 miliar dan EBITDA perhotelan sebesar 40,1% yaitu senilai Rp16,6 miliar.