JAKARTA. Potensi bisnis hotel bujet yang masih menjanjikan membuat PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berambisi terjun di bisnis ini mulai 2014 nanti.

Tak tanggung-tanggung, pengembang properti ini bakal melansir sekitar delapan hotel bujet sepanjang 2014. “Mungkin yang pertama akan diluncurkn di Surya Cipta Square (SCS) Karawang,” kata Utari Sulistiowati, Sekretaris Korporat Surya Semesta kepada KONTAN, Rabu, (20/11).

Namun ia belum tahu pasti kapan persisnya hotel bujet perdana perusahaan ini. Yang jelas, hotel yang sudah dibangun April 2012 ini bisa siap operasi di kuartal I 2014.

Untuk nama, Utari masih merahasiakan label jaringan hotel bujet SSIA ini.

Nantinya, hotel ini menyasar kalangan pebisnis. Hal ini tercermin dari pemilihan lokasi di Karawang yang berdekatan dengan kawasan industri. Adapun fasilitas, SSIA akan mengedepankan untuk kepentingan bisnis. Seperti ruang rapat ketimbang sarana kolam renang. “Fasilitas seperti kolam renang akan tetap ada tetapi bukan yang utama,” imbuhnya.

Selain Karawang, SSIA tengah mempersiapkan beberapa kawasan industri lain menjadi lokasi hotel. Seperti di Jakarta, Palembang, Balikpapan, Pekanbaru, Yogyakarta, Makassar dan Surabaya.

Di Jakarta, perseroan ini akan membangun hotel bujet di daerah Kasablanka, Jakarta di atas lahan seluas 2.000 meter persegi (m2).

Untuk aksi korporasi ini, Surya Semesta menganggarkan dana senilai Rp 350 miliar. Dana berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. Adapun setiap hotel nantinya punya kapasitas antara 100 kamar sampai 150 kamar.

Sambil jalan, Surya Semesta masih mengandalkan bisnis properti. Mulai tahun depan, perusahaan ini akan meneruskan pembangunan tahap kedua dan ketiga dari proyek kawasan pergudangan Technopark di Karawang.

Pembangunan tahap pertama sudah selesai dan dirilis akhir pekan lalu. Melalui anak usaha PT Suryacipta Swadaya (SCS), SSIA meluncurkan 16 unit pergudangan di lokasi tersebut untuk disewakan dengan tarif US$ 7 per m2.

Sampai akhir kuartal III 2013, pendapatan Surya Semesta naik 26% dari Rp 2,65 triliun menjadi Rp 3,35 triliun. Adapun target pendapatan tahun ini sebesar Rp 4,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon