KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (
SSIA) mencatatkan raihan
marketing sales per Desember 2022 sebesar 12 hektare (Ha). Dengan penjualan dipatok berdasarkan luas tanah dengan harga kisaran US$ 150 per meter persegi. Jika ditotal, maka nilai penjualan lahan industri sekitar US$ 18 juta. Sektor kawasan industri memang menjadi penopang pendapatan SSIA hingga saat ini, mengingat banyaknya investor asing yang tertarik untuk masuk.
Direktur SSIA The Jok Tung mengatakan, beberapa tahun belakangan terjadi berbagai penurunan di sektor bisnisnya. Dengan demikian, pihaknya berharap di tahun 2023 mendatang bisa lebih baik lagi.
Baca Juga: Siapkan Dana Belanja Rp 1,3 Triliun, Ini Agenda Ekspansi SSIA Tahun Depan “Secara umum tahun depan akan sangat menantang, tapi kita harus ingat juga bahwa kita sudah berada dalam kondisi kurang baik selama beberapa tahun belakangan, jika dibandingkan tahun sebelumnya tentu ini masih lebih baik, dan kita berharap tahun depan lebih baik lagi,” kata Jok Tung dalam paparan publik, Kamis (15/12). SSIA mengalami penurunan terutama pada sektor bisnis perhotelannya. “Kami ada hotel-hotel di Bali, lima bulan pertama tahun ini jelek sekali, tapi tujuh bulan terakhir ini cukup baik walau belum kembali ke level sebelum pandemi,” kata dia.
Baca Juga: Penjualan Emiten Kawasan Industri Diprediksikan Tumbuh Demikian juga dengan segmen bisnis konstruksi, mengingat ada hubungan yang erat dengan segmen bisnis properti. Beruntungnya, SSIA melalui anak usahanya PT Nusa Raya Cipta Tbk (
NRCA) membukukan pendapatan dan nilai kontrak yang lebih tinggi dari tahun ke tahun. “Sama halnya dari segmen konstruksi yang juga mengalami kendala, dimana ini masih berhubungan dengan properti, yang mana kita tahu beberapa tahun ini properti kurang baik, syukurnya NRC bisa membukukan pendapatan dari nilai kontrak yang lebih tinggi dari tahun ke tahun,” kata Jok Tung. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati