Surya Semesta (SSIA) dapat pinjaman US$ 35 juta untuk proyek Subang Smartpolitan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengantongi pinjaman segar tahap kedua senilai US$ 35 juta dari International Finance Corporation (IFC). Karena memiliki lindung nilai dengan skema Cross Currency Interest Rate Swap, pinjaman yang diterima SSIA senilai Rp 499,45 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,96%.

Rincian pinjaman IFC tahap kedua ini yaitu, suku bunga penerimaan nosional yaitu LIBOR 6 bulan ditambah 2,75%. Suku bunga pembayaran nosional, sebesar 8,96% (tetap). Nilai tukar yang digunakan Rp 14.270 per dollar AS. Tanggal jatuh tempo pinjaman ini 15 Juni 2028.

Pinjaman ini merupakan bagian dari total fasilitas kredit sebesar US$ 100 juta yang ditandatangani pada Mei 2018. Saat ini, SSIA memiliki sisa US$ 15 juta paket pinjaman. 


SSIA menggunakan dana pinjaman ini untuk mendukung pembangunan hijau berkelanjutan pada proyek Subang Smartpolitan. 

Sebelumnya, SSIA telah mencairkan US$ 50 juta atau sekitar Rp 702,5 miliar pinjaman tahap pertama dari IFC pada September 2019 lalu. Pinjaman ini berbunga tetap 10,06% dan jatuh tempo pada 15 Juni 2026. 

"SSIA percaya bahwa investasi pertama oleh IFC di perusahaan ini akan menciptakan pasar yang membuka peluang lebih besar untuk masa depan proyek baru Subang City of Industry," manajemen SSIA dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/7). 

SSIA mencatatkan pra-penjualan lahan seluas 7,5 hektare pada bulan Mei 2021 kepada perusahaan teknologi lokal dengan rata-rata harga jual (ASP) US$ 123 per meter persegi. Total nilai penjualan Rp 129,2 miliar.

Perusahaan menargetkan dapat membukukan komitmen penjualan seluas 40 hektare tahun ini dari pengembangan baru, yaitu Subang Smartpolitan ini.

Sementara itu, SSIA menetapkan target marketing sales seluas 20 hektare dari proyek lainnya, Suryacipta City of Industry Karawang. 

Prospek pendapatan tahun 2021 diperkirakan naik 15%. Tetapi, SSIA bisa saja merevisi target ini dengan mempertimbangkan dampak COVID-19 hingga akhir 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia