Surya Semesta (SSIA) merugi Rp 65,6 miliar di kuartal III 2018, apa sebabnya?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) memburuk di akhir kuartal III 2018. Perusahaan pengembang sekaligus kontraktor ini menderita rugi sebesar Rp 65,6 miliar. Penyebabnya, beban yang ditanggung perusahaan membengkak.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2018 yang dirilis SSIA, Selasa (30/10), perusahaan tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 2,65 triliun meningkat dari Rp 2,35 miliar.

Namun, beban langsung pendapatan yang meningkat lebih besar dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 2,03 triliun membuat laba kotor SSIA tercatat turun 4,3% menjadi Rp 625,5 miliar.


Di sisi lain, pendapatan lain-lain SSIA turun menurun tajam dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 98,2 miliar. Penurunan tersebut karena tahun lalu, perusahaan membukukan pendapatan cukup besar dari penjualan tol Cikopo-Palimanan yang hanya dicatatkan tahun tersebut.

Dengan laba kotor hanya Rp 625,5 miliar, SSIA juga harus menanggung beban penjualan Rp 40,5 miliar, beban umum dan administrasi Rp 481,7 miliar, beban lain-lain Rp 20,64 miliar, beban pajak dan penghasil Rp 63,16 miliar. Alhasil, perusahaan pun harus menanggung rugi tahun berjalan sebesar Rp 23,7 miliar.

Setelah dikurangi kewajiban ke non-pengendali sebesar Rp 35,7 miliar, SSIA harus menanggung rugi bersih sebesar Rp 65,6 miliar. Padahal periode yang sama tahun lalu masih untung Rp 1,22 triliun.

Adapun pendapatan SSIA berasal masih didominasi oleh sektor konstruksi yakni sebesar Rp 1,84 triliun, naik dari Rp 1,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pendapatan dari lahan industri merosot taham dari Rp 138,8 miliar menjadi hanya Rp 4,7 miliar.

Lalu pendapatan hotel menyumbang Rp 593 miliar, atau naik dari Rp 540 miliar pada kuartal III 2017. Sedangkan pendapatan dari sewa, parkir, jasa pemeliharaan dan utilitas berkontribusi sebesar Rp 211,9 miliar, naik Rp 172,5 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.

Total aset SSIA per September 2018 tercatat sebesar Rp 7,44 triliun, turun dari Rp 8,85 triliun. Dimana liabilitasnya turun dari Rp 4,37 triliun menjadi Rp 3,16 triliun. Sedangkan ekuitas turun dari Rp 4,47 triliun menjadi rp 4,28 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia