Suryadharma akan klarifikasi dukungan ke Prabowo



BOGOR. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali akan menghadiri acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III PPP, Kamis (24/4/2014) ini di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor. Dalam forum tersebut, Suryadharma akan memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait manuver pribadinya yang merapat ke Partai Gerindra.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Barat Rahmat Yasin selaku tuan rumah.

"Insya Allah, Pak Surya akan hadir, dan sekarang informasinya sudah naik ke atas (dari Jakarta menuju Puncak)," kata Rahmat sebelum acara dimulai.


Menurut dia, kedatangan Suryadharma kali ini sebagai Ketua Umum PPP, bukan sebagai Menteri Agama. Kemarin, pada pelaksanaan rapimnas hari pertama, Suryadharma diundang sebagai kader PPP yang menjabat sebagai pemerintahan.

Entah karena hal itu atau bukan, Suryadharma yang telah tiba di lokasi pukul 10.30 WIB menjelang rapimnas justru kembali lagi ke Jakarta. "Karena ini islah, sebaiknya memang (diundang) atas nama Ketua Umum (PPP)," ujar Yasin.

Terkait kehadiran Suryadharma yang diwajibkan hadir pada pukul 10.00 WIB, Yasin mengaku tidak terlalu mempermasalahkannya. Adapun forum mukernas, hingga berita ini dibuat pada pukul 10.15 WIB, masih belum dimulai. Keputusan untuk menghadirkan Suryadharma merupakan keputusan dalam mukernas hari pertama yang berakhir pada Rabu dini hari.

Para peserta forum yang terdiri dari 28 DPW PPP se-Indonesia ini bersepakat untuk memberikan kesempatan kepada Suryadharma Ali untuk melakukan klarifikasi terkait manuver ke Partai Gerindra yang dinilai melanggar konstitusi partai ataupun AD/ART.

Mereka menilai, langkah islah kubu Suryadharma dan kubu Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy yang diketuai oleh Ketua Majelis Syariah KH Maemoen Zubair belum cukup karena tidak dilakukan di dalam mukernas yang dihadiri oleh perwakilan DPW.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Suryadharma Ali bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, 18 April, mendeklarasikan koalisi Gerindra dan PPP di Kantor DPP PPP Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Suryadharma juga menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden. Deklarasi inilah yang memicu konflik karena dianggap ilegal oleh sejumlah pengurus. Sebab, hal itu dilakukan secara sepihak, dan nama Prabowo tidak termasuk dalam nama yang akan diusung oleh PPP dalam Mukernas II di Bandung.

Suryadharma lalu melakukan rotasi dan pemecatan sejumlah pengurus yang menentangnya. Hal ini kemudian dibalas sebagian besar pengurus yang sepakat memberhentikan sementara Suryadharma, kemudian menggelar Mukernas III PPP di Cisarua, kemarin. Belakangan, mereka melakukan islah. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan