JAKARTA. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II di Jakarta untuk menentukan arah koalisi dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Seluruh pimpinan PPP hadir, suasana hangat, tak terlihat jejak perpecahan di kubu partai berlambang kabah tersebut. Sebelum membuka rapimnas secara resmi, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali memberikan sambutan. Ia melontarkan beberapa pesan penting pada seluruh mesin partainya. Intinya, ia ingin suara PPP bulat dan menjauhi perpecahan dalam mengambil keputusan berkoalisi dengan poros tertentu. "Harus berhati-hati dalam memutuskan koalisi, jangan pecah-belah," kata Suryadharma, Sabtu (10/5).
Sambutan yang ia sampaikan cukup panjang, tetapi tidak membuat bosan, setidaknya untuk para kader PPP yang menghadiri rapimnas. Banyak
joke menyentil yang ia lontarkan. Khususnya terkait situasi di internal yang panas saat dirinya dianggap bermanuver secara pribadi dengan merapat ke poros Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. "Lika-liku politik, ada tikungan tajam, turunan tajam, bahkan ada yang berada di antaranya. Ada juga yang belok tanpa memberikan sein, bahkan ada yang menyalip di tikungan. Inilah indahnya demokrasi di tubuh PPP," kata Menteri Agama tersebut. Mendengar itu, seluruh peserta rapimnas mengeluarkan tawa, beberapa di antaranya bertepuk tangan. Setelah itu, Suryadharma memberikan apresiasinya pada Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi, karena berhasil menjalin komunikasi politik dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. Ia juga menyanjung Wakil Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, yang membuka jalan PPP dalam menjajaki koalisi dengan PDI Perjuangan. "Pak Emron senyumnya sudah tulus, Pak Suharso juga. Cuma Rommy (Sekjen PPP M Romahurmuziy) yang belum keliatan senyum tulusnya. Jangan-jangan lagi SMS Pak Jokowi," selorohnya. Suasana makin riuh saat Suryadharma melontarkan sinyal yang lebih kental. Ia menuturkan bahwa keputusan di rapimnas harus bulat dan tidak terkotak-kotak. "Harus bulat, jangan lonjong dan terkotak-kotak. Jangan pilih yang kotak-kotak," ujarnya. Entah apa maksud dari perkataan Suryadharma itu. Namun, jargon "kotak-kotak" sangat identik dengan Joko Widodo atau Jokowi yang diusung menjadi bakal capres oleh PDI Perjuangan.
"Keinginan boleh banyak, tetapi keinginan itu akan disatukan dalam forum yang memiliki kompetensi yang dilaksanakan hari ini. Inilah bukti demokrasi berkembang di tubuh PPP," kata Suryadharma. Sepanjang Suryadharma memberikan sambutannya, seluruh peserta rapimnas tampak fokus menyimak. Sesekali terdengar suara tawa segar karena Suryadharma berusaha mengungkapkan keinginannya dengan bahasa santai dan dikaitkan pada situasi politik nasional terkini. Setelah rapimnas resmi dibuka, Suryadharma meminta sejumlah Ketua DPW PPP untuk berkumpul di suatu ruangan dalam rangka berkonsolidasi. Rapimnas memasuki masa rehat dan akan berlangsung di Hotel Aston, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, pada 10-11 Mei 2014. (Indra Akuntono) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan