Susi akan pasarkan perikanan via jalur udara



JAKARTA. Produk kelautan dan perikanan (seafood) yang dihargai paling mahal adalah yang masih hidup dan segar.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menuturkan, untuk bisa menjual produk semacam ini diperlukan dukungan pemerintah untuk proses distribusinya.

“Seafood ini paling murah itu ikan asin, terus naik ikan kaleng, naik lagi ikan beku, lalu lebih mahal lagi ikan beku yang added value seperti misalnya di-filet. Yang termahal itu yang hidup dan segar. Ini butuh transportasi udara,” kata Susi di Jakarta, Rabu (11/11).


Guna merealisasikan rencana tersebut, Susi sudah memiliki ide untuk bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan.

Kebutuhan anggaran untuk ini diperoleh dari anggaran KKP tahun ini yang tidak terserap.

“Saya inginnya, tahun ini kan dari beberapa audit, ada anggaran yang tidak terserap baik. Kita kembalikan ke negara, untuk di-carry over di anggaran tahun depan,” ucap Susi.

Sebagai informasi, anggaran KKP dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 sebesar Rp 10,6 triliun.

Susi mengatakan, apabila sisa anggaran yang tidak terserap tahun ini disetujui untuk dialihkan ke anggaran 2016, maka KKP akan merealisasikan program distribusi untuk nelayan di wilayah timur dan barat Indonesia.

“Kalau ikan dikirim dari Sabang ke Jakarta lalu diekspor, kan mahal sekali ongkosnya. Kita mau kirim dari Sabang langsung ke Phuket. Jadi nanti kita kerjasama dengan Kementerian Perhubungan. Jadi modelnya kayak ferry subsidi,” kata Susi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri