JAKARTA. Perbankan mulai menggenjot pasar wealth management yang terbengkalai akibat penghentian sementara oleh Bank Indonesia (BI). Salah satu bank yang memasang pertumbuhan sangat tinggi di bisnis pengelolaan dana nasabah kaya adalah DBS Indonesia. Bank asal Singapura tersebut berharap pertumbuhan bisnis nasabah berkantong tebal ini mencapai 30%-50%. "DBS telah membuka layanan nasabah prioritas ini sejak 3 Juni lalu. Meski begitu, nasabah DBS sempat turun hingga 5%," terang Steffano Ridwan, Head of Consumer Banking DBS. Selama waktu suspen yang ditetapkan BI, Steffano mengatakan bank tidak berhenti melayani nasabah yang sudah ada atau existing.
Suspen dicabut, DBS geber pertumbuhan wealth management hingga 50%
JAKARTA. Perbankan mulai menggenjot pasar wealth management yang terbengkalai akibat penghentian sementara oleh Bank Indonesia (BI). Salah satu bank yang memasang pertumbuhan sangat tinggi di bisnis pengelolaan dana nasabah kaya adalah DBS Indonesia. Bank asal Singapura tersebut berharap pertumbuhan bisnis nasabah berkantong tebal ini mencapai 30%-50%. "DBS telah membuka layanan nasabah prioritas ini sejak 3 Juni lalu. Meski begitu, nasabah DBS sempat turun hingga 5%," terang Steffano Ridwan, Head of Consumer Banking DBS. Selama waktu suspen yang ditetapkan BI, Steffano mengatakan bank tidak berhenti melayani nasabah yang sudah ada atau existing.