JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka semester II ini dengan menyuspensi tujuh emiten lantaran telat menyampaikan laporan keuangan. Salah satunyua adalah PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN). Kenneth Raymond Allan selaku Direktur BORN yang menjadi salah satu emiten yang disuspen mengonfirmasi perihal tersebut. "Kami telat karena ada delay dari Bumi Plc," jelasnya kepada KONTAN, Senin (1/7). Sayang, dia enggan merinci apa penyebab penundaan atau delay tersebut. Tapi, bisa dipastikan tertundanya rilis kinerja itu disebabkan karena manajemen Bumi Plc membutuhkan waktu untuk melakukan investigasi terkait hilangnya duit senilai US$ 201 juta di salah satu afiliasi usahanya, PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).
Suspen saham BORN diakibatkan oleh Bumi Plc
JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka semester II ini dengan menyuspensi tujuh emiten lantaran telat menyampaikan laporan keuangan. Salah satunyua adalah PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN). Kenneth Raymond Allan selaku Direktur BORN yang menjadi salah satu emiten yang disuspen mengonfirmasi perihal tersebut. "Kami telat karena ada delay dari Bumi Plc," jelasnya kepada KONTAN, Senin (1/7). Sayang, dia enggan merinci apa penyebab penundaan atau delay tersebut. Tapi, bisa dipastikan tertundanya rilis kinerja itu disebabkan karena manajemen Bumi Plc membutuhkan waktu untuk melakukan investigasi terkait hilangnya duit senilai US$ 201 juta di salah satu afiliasi usahanya, PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).