Suspend saham Indo Komoditi Korpora (INCF) dibuka, berikut kinerja emiten karet ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) mulai hari ini, Jumat (23/8). BEI menyetop perdagangan saham INDF sejak 20 Juli 2019.

"Suspensi atas perdagangan saham Indo Komoditi Korpora di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 23 Agustus 2019," ungkap Lidia M. Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dan Mulyana, PH Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI dalam pengumuman, kemarin (22/8).

BEI menyetop perdagangan saham emiten yang bergerak di bidang perdagangan karet alam ini setelah penurunan harga kumulatif yang signifikan. 


Baca Juga: Produsen Karet Indo Komoditi Korpora (INCF) Menanti Tambahan Dua Pelanggan Baru

Harga saham INCF mulai merosot sejak 10 Juli hingga perdagangan terakhir sebelum suspend 19 Juli. Dalam sembilan hari perdagangan terakhir, harga saham INCF merosot 73%. 

Harga terakhir saham INCF adalah Rp 69 per saham, turun 78,16% dari harga rata-rata saham INCF sepanjang 2019 yang ada di Rp 316 per saham.

Hampir seluruh pendapatan INCF pada semester pertama tahun ini berasal dari penjualan Standard Indonesia Rubber (SIR) 20 yang merupakan karet alam medium grade. Pada semeter pertama, penjualan SIR 20 mencapai Rp 296,31 miliar atau 98,51% dari total pendapatan INCF yang mencapai Rp 300,78 miliar.

Baca Juga: Saham Indo Komoditi (INCF) kembali anjlok 34,4%, meski telah masuk UMA

Pendapatan INCF ini naik 38,95% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu sebesar Rp 216,47 miliar. Meski pendapatan naik, laba bersih INCF justru turun 17,49% menjadi Rp 3,16 miliar secara tahunan.

Salah satu penyebab penurunan laba INCF adalah kenaikan harga bahan baku yang menyebabkan margin laba kotor Indo Komoditi turun menjadi 12,12% dari sebelumnya 14,77%. 

Selain itu, tahun lalu INCF mengantongi pendapatan bersih lain-lain Rp 7,42 miliar yang berasal dari pendapatan selisih kurs Rp 2,44 miliar dan pendapatan bunga Rp 4,77 miliar. Sementara pada tahun ini INCF mencatat rugi selisih kurs Rp 775,62 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati