Sustainability Bond Bank bjb Banjir Peminat, Oversubscribed Hampir 5 Kali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Paling anyar, Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability Bond bank bjb mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 4,66 kali dari target awal.

Ayi Subarna, Corporate Secretary bjb mengatakan, hal ini menjadi bukti besarnya tingkat kepercayaan publik kepada bank bjb, terutama dari investor obligasi yang selalu memberikan respons positif atas setiap penerbitan surat berharga Bank bjb.

"Obligasi ini sendiri memberikan peluang bagi investor untuk berinvestasi secara bertanggung jawab dengan tetap mendapatkan imbal hasil yang kompetitif," ucap Ayi dalam rilis resminya, Selasa (26/11).


Baca Juga: Bank Daerah (BPD) Optimis Jaga Pertumbuhan Kredit Meski Daya Beli Masyarakat Melemah

Obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB), dengan total nilai emisi mencapai Rp 2 triliun. 

Pada tahap pertama di tahun 2024 ini, bank bjb menawarkan obligasi ini dengan nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun, sementara sisanya direncanakan akan diterbitkan pada tahun 2025.

Masa bookbuilding berlangsung pada 15-22 November 2024 dan diterbitkan dalam dua seri, yaitu Seri A dengan tenor 3 tahun dan kupon indikatif 6,70%-7,35%, serta Seri B dengan tenor 5 tahun dan kupon indikatif 7,00%-7,60%.

Lebih lanjut Ayi menjelaskan, obligasi ini mendapat peringkat idAA (Double A) dari Pefindo, mengindikasikan bahwa kemampuan Perseroan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan Perseroan lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat.

Kerangka Kerja Sustainability Bond tersebut pun telah di review dan diberi penilaian “Ramah Lingkungan/Berkelanjutan” oleh pihak independen, yaitu SDGs Hub Universitas Indonesia.

Untuk mendukung penerbitan obligasi ini, bank bjb menggandeng lima underwriter terkemuka, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mega Capital Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Obligasi ini akan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2024, memberikan akses lebih luas kepada investor untuk memperdagangkannya di pasar sekunder.

Baca Juga: Bank Daerah (BPD) Optimis Jaga Pertumbuhan Kredit Meski Daya Beli Masyarakat Melemah

Berdasarkan data terakhir, bank bjb berhasil mencatatkan permintaan Sustainability Bond sebesar Rp 4,66 triliun, lebih besar dibandingkan nilai emisi obligasi yang diterbitkan sebesar Rp 1 triliun, menunjukkan tingginya minat investor terhadap obligasi yang diterbitkan oleh bank bjb.

"Hal ini memperkuat posisi bank bjb sebagai salah satu bank yang dipercaya baik investor institusi maupun ritel, mencerminkan kepercayaan terhadap prospek kinerja bank bjb di masa mendatang," katanya.

Menurut Ayi, keberhasilan ini tidak hanya memperkuat likuiditas bank bjb, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.

Dana yang diperoleh dari penerbitan Sustainability Bond ini seluruhnya akan digunakan untuk mendukung pembiayaan baru maupun pembiayaan ulang yang masuk dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS), sesuai dengan POJK Nomor 18 Tahun 2023 tentang penerbitan dan persyaratan efek bersifat utang dan sukuk berlandaskan keberlanjutan.

Sebagai informasi, Sustainable Portofolio bank bjb sendiri per September 2024 lalu sudah mencapai 18,2 triliun rupiah atau mampu tumbuh 15,2% secara year on year, dengan Sebagian besar disalurkan untuk kegiatan usaha ramah lingkungan komposisi yaitu sebesar 49,9% dan selebihnya juga disalurkan kepada sektor UMKM dan sektor keberlanjutan lainnya.

Penerbitan Sustainability Bond sendiri merupakan salah satu dari realisasi komitmen bank bjb dalam mendorong pertumbuhan bisnis keberlanjutan dan implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB).

Aspek keberlanjutan juga diterapkan bank bjb di sisi operasional dengan terus memperkuat pengelolaan emisi gas rumah kaca menuju komitmen Net Zero Emission, yang juga diperkuat melalui partisipasi dalam Bursa Karbon Indonesia dengan membeli unit karbon SPE-GRK sebagai mitigasi untuk set-off carbon.

Bank bjb pun menjadi salah satu bank fase pertama yang telah menyelesaikan Climate Risk Stress Test (CRST), untuk mengintegrasikan risiko terkait iklim ke dalam manajemen risiko.

Ayi menyebut, berbagai inovasi keberlanjutan tersebut menegaskan posisi bank bjb sebagai institusi keuangan yang berkomitmen kuat terhadap penerapan aspek ESG.

"Dengan komitmen pengembangan portofolio keberlanjutan, bank bjb meyakini pertumbuhan kinerja bisnis dapat berjalan selaras dengan pencapaian pembangunan berkelanjutan nasional untuk menciptakan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian, lingkungan, dan masyarakat Indonesia," tutupnya.

Selanjutnya: Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Wilayah Ini, Cek Proyeksi Cuaca Besok (27/11) di Banten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi