KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Myanmar jadi negara terbaru yang sepakat untuk membayar minyak Rusia dalam mata uang rubel. Kepastian ini disampaikan langsung oleh pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing pada hari Rabu (7/9). Dilansir dari Reuters, Kremlin melaporkan bahwa Jenderal Min telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pelaksanaan Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Rusia. Kantor berita Rusia, RIA, mengatakan bahwa Putin menyambut baik keputusan Myanmar dan menyebut hubungan kedua negara semakin berkembang ke arah yang positif.
Baca Juga: Rusia Siap Kembali Pasok Gas ke Eropa, Ini Syaratnya Sebelumnya, pada hari Selasa (6/9), raksasa energi Rusia Gazprom juga memastikan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian dengan China untuk memulai pembayaran pasokan gas ke China dalam yuan dan rubel. CEO Gazprom Alexei Miller mengatakan mekanisme pembayaran baru adalah solusi yang saling menguntungkan, tepat waktu, andal, dan praktis.