KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) tengah berupaya meningkatkan pertumbuhan bisnisnya di tahun ini. Hal tersebut dilakukan melalui sejumlah strategi, sehingga bisnis GOOD diharapkan bisa bertumbuh lebih baik di 2024. Head of Corporate Communications & External Relations
GOOD, Dian Astriana mengatakan, pihaknya juga optimistis pertumbuhan GOOD bisa lebih baik di tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seiring perekonomian Indonesia yang diprediksi akan terus membaik pada tahun 2024. Dia mengatakan, hal tersebut didukung oleh menguatnya aktivitas konsumsi dari sisi
agregat demand, seperti konsumsi, investasi, pemerintah dan net ekspor, salah satunya berasal dari konsumsi rumah tangga maupun konsumsi pemerintah, melalui penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024. Untuk itu, dia menuturkan bahwa Manajemen Garudafood melakukan berbagai strategi bisnis agar bisa mencapai target tersebut, antara lain dengan meluncurkan produk baru untuk menjaga momentum pertumbuhan penjualan.
Baca Juga: Gencarkan Transisi Energi Ramah Lingkungan, Garudafood Bangun PLTS Atap “Lalu kamu juga melakukan strategi lainnya yakni dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi di semua lini operasional, untuk meraih pertumbuhan laba yang lebih baik,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/1). Tak hanya itu, dia menuturkan, bahwa Garudafood juga terus membuka dan menangkap peluang
open innovation dan
collaboration dengan berbagai stakeholders untuk menunjang strategi pertumbuhan bisnisnya. Adapun pengembangan usaha GOOD dijalankan paling banyak melalui inovasi produk baru, ekspansi jalur distribusi, dan digitalisasi sektor logistik, serta mulai meletakkan dasar untuk masuk ke sektor jasa makanan
(food services channel). “Sementara untuk penjualan daring, kami selalu bekerja sama dengan beberapa
marketplace, untuk mengoptimalkan kanal B2B dan B2C yang lebih luas lagi,” kata dia. Baca Juga: Begini Strategi Garudafood (GOOD) Hadapi Potensi Bisnis pada Tahun 2024 Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta memprediksi pada tahun ini, kinerja bisnis Garudafood (GOOD) akan bertumbuh positif karena adanya penyelenggaraan Pemilu Capres dan Cawapres. Apalagi sektor
consumer juga tercatat menjadi motor penggerak daripada pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 50%. “Karena jelas di atas 50% perekonomian Indonesia disumbangkan oleh sektor
consumer. Sehingga bagi emiten consumer juga pasti akan optimistis pertumbuhan kinerja atau bisnisnya bisa meningkat,” kata dia. Dengan demikian, Nafan menuturkan bahwa hal tersebut bisa mendukung langkah investasi GOOD dalam menjalankan ekspansi bisnis, kemudian juga bisa memenuhi target pemerintah dalam meningkatkan kapasitas kemampuan ekspor. Namun, dia juga memprediksi, adanya perlambatan perekonomian global nantinya bisa menjadi tantangan terhambatnya pertumbuhan kinerja bisnis emiten di sektor konsumer, termasuk GOOD.
Baca Juga: Hingga Akhir Tahun, Garudafood (GOOD) Optimistis Bisa Teruskan Kinerja Positif Untuk itu, Nafan merekomendasikan
hold untuk saham GOOD dengan target harga Rp 444 per saham. Selaras dengan hal ini, Equity Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis melihat kinerja GOOD akan tumbuh positif di tahun ini, apalagi GOOD melakukan aksi mengakuisisi saham PT Suntory Garuda Beverage untuk penambahan portofolio bisnis, khususnya di segmen minuman. Azis mengatakan, segmen minuman GOOD memang mengalami kinerja kurang baik, tercatat sampai September 2023, mengalami penurunan pendapatan sebesar -24,4% secara
year on year (YoY) menjadi Rp 764 miliar. “Sehingga kami menilai dengan aksi akuisisi tersebut dapat mendongkrak segmen minuman tahun ini,” ujar Azis kepada Kontan.co.id, Jumat (19/1).
Baca Juga: Garudafood (GOOD) Kantongi Penjualan Bersih Rp 7,84 Triliun per Kuartal III-2023 Di lain sisi, dia melihat rencana pengenaan cukai minuman berpemanis (MBDK) akan berdampak negatif terhadap kinerja bisnis GOOD. Seiring dengan potensi kekhawatiran perlambatan penjualan dengan harga jual yang dapat naik. Meski begitu, dia tetap meyakini untuk tahun 2024 dengan potensi pertumbuhan ekonomi di atas 5% serta terkendalinya inflasi akan mendorong daya beli konsumsi masyarakat, sehingga akan menopang pendapatan sektor konsumer
Selain itu, Azis juga menilai, prospek GOOD masih memiliki potensi kinerja yang tumbuh, terlebih adanya momentum Pemilu di tahun ini, sehingga diharapkan bisa meningkatkan konsumsi masyarakat. Akan tetapi, banyaknya saingan menjadi faktor tantangan bagi GOOD. “Kami memproyeksikan kinerja penjualan
good masih berpotensi tumbuh 6%-10%,” kata Azis. Dia pun merekomendasikan untuk
trading buy untuk saham GOOD dengan target harga Rp 460 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati