CIPANAS. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman mengambil keputusan yang proporsional dalam merespons permintaan Polwan Berjilbab. Sebab, dalam mengambil keputusan, Kapolri harus mengikuti tata aturan dan kelaziman seperti berlaku di kepolisian. Hal itu dikatakan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menanggapi ditundanya izin bagi polwan untuk menggunakan jilbab. Ia mengatakan, SBY belum mengetahui penundaan penggunaan jilbab tersebut. Tapi Presiden mengingatkan Kapolri agar tetap menjunjung tinggi tata kelaziman di lingkungan Polri dalam mengambil keputusan. "Bapak Presiden belum mengetahui penundaan kebijakan polwan berjilbab. Tapi Presiden meminta kapolri merespons kondisi itu secara proporsional, sebagaimana kelaziman tugas-tugas Polri," tutur Julian di Istana Cipanas, Jawa Barat, Senin (2/12).
Sutarman diminta sikapi keinginan polwan berjilbab
CIPANAS. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman mengambil keputusan yang proporsional dalam merespons permintaan Polwan Berjilbab. Sebab, dalam mengambil keputusan, Kapolri harus mengikuti tata aturan dan kelaziman seperti berlaku di kepolisian. Hal itu dikatakan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menanggapi ditundanya izin bagi polwan untuk menggunakan jilbab. Ia mengatakan, SBY belum mengetahui penundaan penggunaan jilbab tersebut. Tapi Presiden mengingatkan Kapolri agar tetap menjunjung tinggi tata kelaziman di lingkungan Polri dalam mengambil keputusan. "Bapak Presiden belum mengetahui penundaan kebijakan polwan berjilbab. Tapi Presiden meminta kapolri merespons kondisi itu secara proporsional, sebagaimana kelaziman tugas-tugas Polri," tutur Julian di Istana Cipanas, Jawa Barat, Senin (2/12).