Suzuki akan kembangkan green car di Indonesia



JAKARTA. Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia rupanya menarik minat Suzuki Motor Corporation untuk mulai mengembangkan mobil ramah lingkungan atau green car di Indonesia.

Menurut Subronto Laras Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Indonesia Tbk, sebagai agen tunggal pemegang merk (ATPM) Suzuki di Indonesia, Suzuki sudah menyampaikan rencana itu kepada Wakil Presiden Boediono dan Menteri Perindustrian MS Hidayat. "Tadi habis follow up dengan Pak Menperin, untuk melaporkan perkembangannya," ujar Subronto usai mendampingi Chairman dan CEO Suzuki Corporation, Osamu Suzuki di Istana Wakil Presiden, Selasa (21/9).

Subronto menambahkan, Wakil Presiden Boediono menyambut positif rencana Suzuki itu. Sebab, saat ini dunia sedang mendambakan green car yang bebas polusi, hemat bensin, harganya murah.


Namun, kepastian Suzuki mengembangkan mobil ramah lingkungan itu masih akan dikaji kembali. Menurut Subronto, sebenarnya kedatangan pemilik Suzuki menemui pemerintah untuk meminta kejelasan soal peraturan pengembangan mobil ramah lingkungan. "Yang namanya green car, eco car, seperti apa peraturannya. Dari situ baru dikembangkan dan persiapannya kira-kira butuh setahun dua tahun sesudah jelas aturannya," terang Subronto.Senada, CEO Suzuki, Osamu Suzuki melalui penerjemahnya mengatakan pengembangan mobil ramah lingkungan baru bisa dilakukan setelah ada kepastian peraturan dari pemerintah Indonesia. Selain berniat mengembangkan green car, Suzuki juga akan menambah kapasitas produksi mobil dari 100 ribu unit per tahun menjadi 170 ribu sampai 180 ribu unit. Menurut Juru bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat Suzuki berniat memperluas pabriknya di Tambun, Bekasi.

Perluasan itu akan dilakukan dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Suzuki juga akan mengembangkan industri komponen atau spare part mobilnya di Indonesia. "Total investasi untuk perluasan pabrik dan pengembangan industri komponen itu mencapai Rp 40 miliar yen," kata Yopie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.