Suzuki Berupaya Jaga Eksistensi New Carry di Pasar Mobil Pick Up Nasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) terus menggeber penjualan mobil pick up di tengah tren pasar kendaraan niaga yang sedang melambat.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) pick up nasional terkoreksi 21% year on year (YoY) menjadi 74.045 unit pada Januari-September 2024.

Harold Donnel, 4W Marketing Director SIS mengatakan, kondisi ekonomi yang kurang stabil belakangan ini turut berdampak pada penjualan kendaraan niaga. Pasalnya, para pelaku usaha perlu melakukan pengetatan pengeluaran demi kelangsungan bisnisnya masing-masing.


Baca Juga: Penjualan Motor Sport Suzuki Diklaim Stabil, Model Ini Jadi Andalan

Walau begitu, Suzuki mengklaim kendaraan pick up legendaris New Carry masih mampu mencatatkan penjualan di rentang yang aman, sekalipun pernah naik dan turun di tiap bulan. Dalam data Gaikindo, penjualan wholesales New Carry merosot 31,23% YoY menjadi 22.091 unit hingga September 2024.

"New Carry tidak hanya digunakan pada sektor industri kecil dan menengah, melainkan juga industri besar yang membutuhkan keberagaman lini operasi logistik," ungkap dia, Selasa (16/10).

Sebagai salah satu kontributor utama penjualan Suzuki di Indonesia, tentu pihak SIS akan terus memprioritaskan peningkatan penjualan New Carry. Beberapa upaya telah dan masih dilakukan Suzuki untuk mempertahankan eksistensi dan daya tarik New Carry di mata konsumen.

Baca Juga: Jadi Mobil Pick-Up Legendaris, New Carry Mendominasi Penjualan Suzuki

Secara berkala, Suzuki melakukan pertemuan dengan para pelaku wirausaha yang menggunakan New Carry untuk mendengar masukan sekaligus menjaga loyalitas mereka. Melalui kepuasan pelanggan tersebut, New Carry sering direkomendasikan kepada mitra atau kerabat yang sedang membutuhkan kendaraan niaga.

“Selain itu, jaringan penjualan Suzuki juga menawarkan promo-promo menarik dan berguna bagi calon pelanggan,” tandas Harold.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .