SVB Bangkrut, The Fed Pertimbangkan Aturan yang Lebih Ketat untuk Bank Kelas Menengah



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Federal Reserve sedang mempertimbangkan untuk membuat aturan dan pengawasan yang lebih ketat bagi untuk bank-bank menengah yang memiliki aset serupa dengan Silicon Valley Bank (SVB), yang tiba-tiba runtuh di pekan lalu.

Runtuhnya Silicon Valley Bank memicu ketakutan di seluruh sistem keuangan Amerika Serikat (AS). Yang akhirnya mendorong upaya pemerintah yang luar biasa untuk meyakinkan deposan dan mendukung sistem, dan memicu perdebatan tentang membalikkan pelonggaran aturan sebelumnya untuk bank regional.

Sekarang, tinjauan atas kegagalan bank senilai US$ 209 miliar yang dilakukan oleh Wakil Ketua Fed untuk Bidang Pengawasan Michael Barr, dapat mengarah pada penguatan aturan pada bank dalam kisaran US$ 100 miliar hingga US$ 250 miliar, kata sumber Reuters yang mengetahui rencana tersebut.


Tinjauan pengawasan The Fed dan regulasi bank itu akan dirilis pada 1 Mei, dan menambah tinjauan aturan modal bank oleh Barr yang sudah berlangsung.

Baca Juga: Moodys: Bank AS akan Mengalami Kerugian Lebih Besar setelah Krisis SVB

The Wall Street Journal melaporkan pada hari Selasa bahwa The Fed sedang mempertimbangkan kembali peraturan mengenai bank menengah, yang dapat menyebabkan persyaratan modal dan likuiditas yang lebih ketat dan berpotensi meningkatkan "stress test" tahunan.

Saat ini, persyaratan modal dan likuiditas terberat dicadangkan untuk bank-bank terbesar di AS, setelah undang-undang deregulasi 2018 dari Kongres dan pembuatan aturan The Fed di bawah kepemimpinan sebelumnya melonggarkan aturan tersebut untuk perusahaan kecil.

Perusahaan yang lebih besar juga menghadapi stress testing dan persyaratan akuntansi yang lebih sering dan ketat.

Semua persyaratan itu dapat dikerjakan ulang oleh The Fed setelah keruntuhan SVB, yang juga telah mendorong seruan baru dari para pendukung peraturan yang lebih ketat bagi regulator untuk membangun kembali pembatasan tersebut.

Pada hari Selasa, 50 anggota parlemen dari Partai Demokrat, termasuk Senator Elizabeth Warren, memperkenalkan undang-undang untuk mencabut undang-undang yang melonggarkan peraturan bank pada tahun 2018.

Editor: Anna Suci Perwitasari