JAKARTA. Pemerintah mengklaim, ekspor produk kayu dan olahan kayu di awal tahun ini tak mengalami kendala. Ini berarti kebijakan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) secara umum tak mengganggu kinerja ekspor Indonesia. Kementerian Kehutanan mencatat, volume ekspor produk kayu dan olahan kayu selama 1 Januari hingga 22 Januari 2013, mencapai 1,01 juta meter kubik (m3). Adapun tujuan ekspor Indonesia ke 94 negara, termasuk negara-negara di Eropa. Direktur Ekspor untuk Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan, Mardjoko mengatakan, SVLK sudah diterima oleh negara-negara di Uni Eropa. “Dengan berlakunya SVLK, importir bisa memantau produknya dan ada jaminan legalitas,“ kata Mardjoko, Selasa (22/1).
SVLK tak hambat kinerja ekspor kayu Indonesia
JAKARTA. Pemerintah mengklaim, ekspor produk kayu dan olahan kayu di awal tahun ini tak mengalami kendala. Ini berarti kebijakan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) secara umum tak mengganggu kinerja ekspor Indonesia. Kementerian Kehutanan mencatat, volume ekspor produk kayu dan olahan kayu selama 1 Januari hingga 22 Januari 2013, mencapai 1,01 juta meter kubik (m3). Adapun tujuan ekspor Indonesia ke 94 negara, termasuk negara-negara di Eropa. Direktur Ekspor untuk Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan, Mardjoko mengatakan, SVLK sudah diterima oleh negara-negara di Uni Eropa. “Dengan berlakunya SVLK, importir bisa memantau produknya dan ada jaminan legalitas,“ kata Mardjoko, Selasa (22/1).