JAKARTA. Ironis! Terkenal sebagai negara subur, Indonesia gagal mewujudkan swasembada pangan. Lihat saja, data hasil sensus pertanian tahun 2013 yang baru dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), kemarin (12/8). BPS menyebut, impor pangan Indonesia terus melesat dari tahun ke tahun. Jika tahun 2003, impor pangan baru sebesar US$ 3,34 miliar, maka 10 tahun kemudian atau di tahun 2013 sudah melonjak lebih dari empat kali lipat menjadi US$ 14,90 miliar. Melesatnya angka impor produk pertanian dipicu antara lain: meningkatnya konsumsi pangan masyarakat Indonesia, naiknya angka kedatangan turis ke Indonesia serta bertambahnya jumlah penduduk Indonesia.
Swasembada gagal, impor pangan melesat
JAKARTA. Ironis! Terkenal sebagai negara subur, Indonesia gagal mewujudkan swasembada pangan. Lihat saja, data hasil sensus pertanian tahun 2013 yang baru dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), kemarin (12/8). BPS menyebut, impor pangan Indonesia terus melesat dari tahun ke tahun. Jika tahun 2003, impor pangan baru sebesar US$ 3,34 miliar, maka 10 tahun kemudian atau di tahun 2013 sudah melonjak lebih dari empat kali lipat menjadi US$ 14,90 miliar. Melesatnya angka impor produk pertanian dipicu antara lain: meningkatnya konsumsi pangan masyarakat Indonesia, naiknya angka kedatangan turis ke Indonesia serta bertambahnya jumlah penduduk Indonesia.