JAKARTA. Gerakan menanam jagung di 101 daerah di Indonesia membawa berkah bagi PT Bisi International Tbk (Bisi). Tahun ini, Bisi diprediksi bakal meraih kenaikan penjualan lebih tinggi 30% dari pencapaian tahun lalu. Rencananya Bisi akan menyebar 10.000 ton benih jagung hibrida dengan lima varietas unggul dalam program percepatan produksi untuk swasembada jagung ini. Dengan total produksi benih jagung hibrida tahun ini sebanyak 15.000 ton, maka kontribusi penjualan perusahaan dari gerakan swasembada diperkirakan mencapai 66%. Jemmy Eka Putra, Direktur Utama Bisi mengatakan, gerakan swasembada sangat berdampak positif bagi kinerja perseroan. Jika tahun 2014 total penjualan perusahaan mencapai Rp 1,155 triliun, maka dengan perkiraan kenaikan penjualan sekitar 30%, maka pendapatan perusahaan tahun ini bisa mencapai Rp 1,5 triliun. Menurut Jemmy, tidak hanya pasar dalam negeri yang bertumbuh. Pasar ekspor Bisi tahun ini juga diperkirakan akan naik. Tahun lalu nilai ekspor untuk benih jagung dan benih hortikultura mencapai US$ 3,5 juta. Tahun ini diperkirakan bakal naik menjadi US$ 4 juta. Hal ini sejalan dengan tingginya permintaan akan ekspor cabai yang menjadi komoditas unggulan Bisi. Tiga negara yang menjadi langganan ekspor benih Bisi adalah Thailand, India dan Tiongkok. Sedangkan jenis benih hortikultura yang diekspor antara lain semangka, cabai dan timun. "Ekspor cabai ke India bisa mencapai 5 ton per tahun. Hitungannya benih tersebut bisa ditanam pada luas 50.000 ha," ujarnya.
Swasembada jagung dorong penjualan benih Bisi
JAKARTA. Gerakan menanam jagung di 101 daerah di Indonesia membawa berkah bagi PT Bisi International Tbk (Bisi). Tahun ini, Bisi diprediksi bakal meraih kenaikan penjualan lebih tinggi 30% dari pencapaian tahun lalu. Rencananya Bisi akan menyebar 10.000 ton benih jagung hibrida dengan lima varietas unggul dalam program percepatan produksi untuk swasembada jagung ini. Dengan total produksi benih jagung hibrida tahun ini sebanyak 15.000 ton, maka kontribusi penjualan perusahaan dari gerakan swasembada diperkirakan mencapai 66%. Jemmy Eka Putra, Direktur Utama Bisi mengatakan, gerakan swasembada sangat berdampak positif bagi kinerja perseroan. Jika tahun 2014 total penjualan perusahaan mencapai Rp 1,155 triliun, maka dengan perkiraan kenaikan penjualan sekitar 30%, maka pendapatan perusahaan tahun ini bisa mencapai Rp 1,5 triliun. Menurut Jemmy, tidak hanya pasar dalam negeri yang bertumbuh. Pasar ekspor Bisi tahun ini juga diperkirakan akan naik. Tahun lalu nilai ekspor untuk benih jagung dan benih hortikultura mencapai US$ 3,5 juta. Tahun ini diperkirakan bakal naik menjadi US$ 4 juta. Hal ini sejalan dengan tingginya permintaan akan ekspor cabai yang menjadi komoditas unggulan Bisi. Tiga negara yang menjadi langganan ekspor benih Bisi adalah Thailand, India dan Tiongkok. Sedangkan jenis benih hortikultura yang diekspor antara lain semangka, cabai dan timun. "Ekspor cabai ke India bisa mencapai 5 ton per tahun. Hitungannya benih tersebut bisa ditanam pada luas 50.000 ha," ujarnya.