Swasembada kedelai ibarat jauh panggang dari api



JAKARTA. Target pemerintah untuk swasembada kedelai tahun 2014 bakal meleset dan sulit untuk direalisasikan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan di Jakarta, Jumat (27/7).

Rusman bilang, saat ini, sebanyak 2/3 kebutuhan kedelai masih dipenuhi oleh impor. "Dengan komposisi perbandingan yang tajam antara impor dan lokal, jadi sangat sulit merealisasikannya (swasembada) hanya dalam waktu 2 tahun," kata Rusman.

Rusman juga bilang, satu-satunya cara untuk menambah produksi kedelai adalah dengan menambah lahan, tetapi masalahnya penambahan lahan sangat sulit direalisasikan.


Secara teknis memang ada lahan seluas 7,2 juta hektare (ha) yang menganggur, tetapi pemerintah hanya butuh minimal 500.000 ha untuk kedelai. "Nyatanya sulit untuk bisa menambah lahan karena masalah legalitas atau hukum, seperti hak ulayat," keluh Rusman.

Sebelumnya, Pemerintahan SBY berencana untuk swasembada kedelai pada tahun 2014, dengan produksi 2,7 juta ton. Namun sayang, sampai tahun ini produksi kedelai nasional baru bisa mencapai 700.000 ton.

Untuk mengejar target tersebut, Kementerian Pertanian mengaku mengalami kendala pada ketersediaan lahan. Untuk melakukan swasembada kedelai, pemerintah setidaknya membutuhkan tambahan lahan minimal 500.000 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri