Swasta ambil peluang proyek listrik luar jawa



JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akhirnya memangkas proyek listrik di Jawa, dari yang sebelumnya sebanyak 23.000 megawatt (MW) menjadi hanya 13.000 MW. Hal ini tertuang dalam RUPTL PLN tahun 2017-2026.

Arthur Simatupang, Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Listrik Swasta Indonesia (APLSI), menyatakan, pihaknya melihat ada upaya pemerintah dan PLN bisa melakukan pemerataan distribusi listrik ke luar Jawa.

"Sebagai pengembang swasta, tentu akan merasa tertantang untuk bisa membangun listrik yang biaya pokok produksi regionalnya lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa," katanya kepada KONTAN, Selasa (11/4).


Apalagi pemerintah juga mulai mengarah pada pembangunan pembangkit Mulut Tambang. DanĀ well headĀ ke depannya untuk mendapatkan pasokan listrik yang murah.

Selama ini distribusi listrik di luar pulau Jawa masih belum baik. "Supaya tidak terlalu Jawa sentris, karena banyak daerah yang rasionya jauh ketinggalan dan percepatan ketersediaan listrik dibandingkan Jawa," ujarnya.

Dharma Djojonegoro, Wakil Presiden Direktur PT Adaro Power, mengatakan, pihaknya akan mengikuti kebutuhan pelanggan kami, yakni PLN. Artinya, pihaknya akan mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah maupun PLN sebagai pelanggan.

Dia juga menyatakan komitmen Adaro sebagai perusahaan penyedia listrik akan terus mengembangkan ketenagalistrikan nasional. Ini sebagai untuk upaya melistriki seluruh nusantara.

"Kami tetap berkomitmen mengembangkan bisnis ketenagalistrikan untuk mendukung program kelistrikan 35.000 MW di mana pun yang dirasakan perlu oleh PLN, baik itu di Jawa maupun di luar Jawa," katanya.

Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso mengungkapkan, dalam program 35.000 MW yang direncanakan pemerintah sebagai tambahan pasokan di Jawa-Bali pada RUPTL 2016-2025 sebesar 23.000 MW. Melihat kondisi saat ini, tambahan kebutuhan listrik Jawa hanya sebesar 13.000 MW.

Seperti diketahui, saat ini kondisi kelistrikan Jawa-Bali di beban puncak mencapai 26.053 MW. Adapun kapasitas terpasang listrik secara nasional saat ini 55.000 MW.

Aziz Armand, Direktur Indika Energy, mengatakan, Indika Energy fokus di proyek ekspansi PLTU Cirebon 1.000 MW yang saat ini sedang berjalan. "Ke depan, kami ikuti kebijakan Pemerintah dan PLN," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini