KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia semakin besar, mencapai US$ 343,1 miliar per akhir kuartal ketiga 2017. Jumlah itu meningkat 4,5% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau year on year (YoY). Kenaikan utang luar negeri terjadi karena swasta yang selama ini mengerem utang mulai gencar mencari pendanaan ke luar negeri. Walau meningkatkan risiko utang, kenaikan ULN swasta bisa menjadi pertanda dimulainya ekspansi korporasi dalam negeri, sehingga akan berdampak positif bagi perekonomian nasional. Data Bank Indonesia (BI) menunjukan, total ULN sektor swasta per September 2017 sebesar US$ 167,22 miliar, naik 1,03% dibanding bulan sebelumnya. Di semua kelompok sektor swasta, baik bank maupun non bank, hingga perusahaan di luar lembaga keuangan mencatatkan kenaikan utang. "Perkembangan ULN sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan resmi, Jumat (17/11).
Swasta gencar utang ke luar negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia semakin besar, mencapai US$ 343,1 miliar per akhir kuartal ketiga 2017. Jumlah itu meningkat 4,5% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau year on year (YoY). Kenaikan utang luar negeri terjadi karena swasta yang selama ini mengerem utang mulai gencar mencari pendanaan ke luar negeri. Walau meningkatkan risiko utang, kenaikan ULN swasta bisa menjadi pertanda dimulainya ekspansi korporasi dalam negeri, sehingga akan berdampak positif bagi perekonomian nasional. Data Bank Indonesia (BI) menunjukan, total ULN sektor swasta per September 2017 sebesar US$ 167,22 miliar, naik 1,03% dibanding bulan sebelumnya. Di semua kelompok sektor swasta, baik bank maupun non bank, hingga perusahaan di luar lembaga keuangan mencatatkan kenaikan utang. "Perkembangan ULN sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan resmi, Jumat (17/11).