Swasta mengaku riskan terima proyek pemerintah



JAKARTA. Keinginan pemerintah untuk mendorong swasta berinvestasi di sektor infrastruktur masih terganjal. Swasta yang mereka harapkan bisa berinvestasi dan menutupi kekurangan pendanaan dalam pembangunan infrastruktur sampai saat ini masih merasa riskan berinvestasi di sektor infrastruktur.

Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Bidang Infrastruktur mengatakan, keriskanan bisa dilihat dari inkonsistensi pemerintah ketika menawarkan proyek pada swasta. Salah satu contohnya, pembatalan tender PLTU Jawa 5 di Serang. 

"Sudah ditender, ada pemenang kemudian dibatalkan, itu preseden buruk," katanya di Jakarta Kamis (3/11).


Selain itu, Erwin juga mengatakan, kekurangseriusan terlihat dari proyek yang ditawarkan pemerintah kurang menawarkan keuntungan bagi swasta.

Yang menguntungkan, kata dia, justru malah diberikan kepada BUMN. "Lihat proyek tol, yang banyak dapat Jasa Marga. Yang kurang strategis ditawarkan ke swasta, jadi seperti swasta itu hanya diberi tulang, daging diberikan pada BUMN," katanya.

Atas dasar itu, Erwin berharap, pemerintah bisa memperbaiki permasalahan tersebut, bila swasta ingin masuk di proyek infrastruktur. Pemerintah ingin swasta berinvestasi di infrastruktur yang ingin mereka kerjakan. Keinginan tersebut disampaikan karena dana APBN yang bisa dialokasikan untuk pembangunan proyek infrastruktur selama lima tahun ini hanya sekitar Rp 1.500 triliun.

Padahal, kata Jokowi, untuk membangun infrastruktur selama lima tahun, kebutuhan anggaran untuk pembangunan infrastruktur mencapai Rp 4.900 triliun. Atas permasalahan itulah, Jokowi memerintahkan para menterinya membuka pintu bagi swasta untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur.

Bukan hanya membuka pintu, Jokowi juga memerintahkan jajarannya untuk mempercantik skema investasi infrastruktur untuk sektor swasta. Menurutnya, sampau saat ini gambaran mengenai skema investasi infrastruktur untuk sektor swasta belum jelas dan memuaskan.

Wismana Adi Suryadibrata, Deputi Sarana dan Prasarana, saat ini pemerintah sudah menyiapkan daftar proyek yang akan ditawarkan ke swasta. Nilai investasi proyek yang akan ditawarkan tersebut melebihi Rp 380 triliun. Proyek yang akan ditawarkan tersebut antara lain; tol dan energi.

"Tol itu ada sekitar Rp 300 triliun sementara itu, energi mencapai sekitar Rp 70 triliun sampai Rp 80 triliun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia