Swedia akan uji coba teknologi blockchain untuk transaksi properti



KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Swedia bersiap mengadopsi teknologi blockchain dalam transaksi properti. Otoritas pemetaan tanah dan pendaftaran properti Swedia, Lantmäteriet, akan menjadi lembaga pertama di dunia yang akan mengizinkan penggunaan mata uang crypto dalam transaksi jual-beli properti.

Mengutip Wall Street Journal, Lantmäteriet akan melakukan uji coba transaksi perdana beberapa bulan mendatang. Saat ini Lantmäteriet sedang mendata sukarelawan yang ingin membeli atau menjual properti lewat sistem blockchain.

Lantmäteriet cukup percaya diri sistem yang akan diuji coba ini bakal sukses. "Dari sudut pandang teknologi, kami cukup siap," ujar Mats Snäll, Chief Digital Officer Lantmäteriet dikutip dari Wall Street Journal, Rabu (6/3).


Menurutnya, sistem ini akan memungkinkan kesepakatan ditandatangani dan didaftarkan bahkan ketika pembeli atau penjual tidak hadir secara fisik di Swedia.

Untuk menciptakan struktur transaksi real estate di blockchain, Lantmäteriet bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi Telia Co. Ab dan firma konsultan hukum Kairos Future serta perusahaan teknologi blockchain, ChromaWay AB.

Namun, jalan Lantmäteriet bukan tanpa rintangan. Hingga saat ini hukum Swedia tidak menerima tanda tangan digital untuk mendaftarkan penjualan atau pembelian properti.

Dus, hukum properti Swedia harus diubah terlebih dahulu, sebelum sistem blockchain ini diterapkan secara penuh paska uji coba.

Penggunaan teknologi blockchain juga sudah dilirik oleh negara-negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), India dan Georgia. Raksasa teknologi seperti International Business Machines Corp. dan startup pengembang teknologi blockchain, R3 CEV juga telah menguji penggunaan teknologi untuk merekam transaksi properti.

Editor: Herlina Kartika Dewi