BRUSSELS. Penyedia jaringan pesan keuangan global, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), memperingkatkan adanya serangan malware yang mirip dengan aksi pembobolan dana yang dialami bank sentral Bangladesh pada Febuari lalu. Peringatan itu disampaikan pada Kamis (12/5). Seperti diketahui, pada Februari 2016, kelompok peretas mencoba melakukan transfer ilegal dana sebesar US$ 951 juta dari rekening Bank Sentral Bangladesh di Federal Reserve Bank of New York. Sebagian besar berhasil diblokir, tapi uang sebesar US$ 81 juta terlanjur dialihkan pembobol ke rekening di Filipina. Juru bicara SWIFT Natasha de Teran mengungkapkan, serangan kedua ini menargetkan bank komersial. Namun, ia tidak menyebut spesifik bank yang menjadi target malware dan apakah ada dana yang berhasil dibobol.
SWIFT peringatkan upaya pembobolan bank lagi
BRUSSELS. Penyedia jaringan pesan keuangan global, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), memperingkatkan adanya serangan malware yang mirip dengan aksi pembobolan dana yang dialami bank sentral Bangladesh pada Febuari lalu. Peringatan itu disampaikan pada Kamis (12/5). Seperti diketahui, pada Februari 2016, kelompok peretas mencoba melakukan transfer ilegal dana sebesar US$ 951 juta dari rekening Bank Sentral Bangladesh di Federal Reserve Bank of New York. Sebagian besar berhasil diblokir, tapi uang sebesar US$ 81 juta terlanjur dialihkan pembobol ke rekening di Filipina. Juru bicara SWIFT Natasha de Teran mengungkapkan, serangan kedua ini menargetkan bank komersial. Namun, ia tidak menyebut spesifik bank yang menjadi target malware dan apakah ada dana yang berhasil dibobol.