Swiss bakal Kembangkan Wisata di Flores



JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Swiss kemarin (7/7) menandatangani nota kesepahaman (MoU) bidang imigrasi dan pariwisata. Di bidang imigrasi, kedua negara setuju membebaskan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan perjalanan dinas.

"Tentu ini sangat membantu mengantisipasi peningkatan interaksi antarkedua negara, khususnya untuk kerjasama perdagangan dan investasi," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Presiden Swiss Doris Leuthard di Istana Merdeka, Rabu (7/7) kemarin.Di bidang pariwisata, kedua pihak sepakat untuk mengembangkan wisata di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. "Intinya adalah, meningkatkan capacity building untuk mengembangkan pariwisata di Pulau Flores," terang Marty.Kerjasama ini, Marty menjelaskan, merupakan peluang bagi Indonesia untuk memperluas kerjasama dengan Swiss di sektor lain. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengundang investor Swiss untuk terlibat dalam proyek infrastruktur, pertanian, dan pengembangan energi panas bumi (geotermal) di Indonesia.Sejauh ini Presiden mengatakan, Swiss berkomitmen memberikan bantuan pengembangan kapasitas dan teknis dalam bidang pertanian, usaha kecil dan menengah, serta pariwisata.Presiden bilang, kedua negara juga sepakat mengembangkan kemitraan di bidang ekonomi yang meliputi kerjasama investasi, perdagangan, pembangunan kapasitas, serta kemampuan teknis.Kalau kerjasama tersebut bisa berjalan dengan baik, menurut Presiden, tentu akan tercipta lebih banyak lagi lapangan pekerjaan baru serta memberikan penghasilan yang lebih besar kepada masing-masing negara.Kementerian Perdagangan mencatat, total perdagangan Indonesia dan Swiss pada 2009 lalu mencapai US$ 621 juta. Rinciannya, nilai ekspor Indonesia ke negeri cokelat tersebut senilai US$ 181 juta dan impor US$ 440 juta. Swiss mengekspor peralatan mesin, elektronik, produk kimia, jam, dan produk pertanian. Sedangkan, Indonesia menjual mesin, produk kimia dan pertanian, tekstil, serta besi baja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi