Swiss tahan penguatan Swiss franc



JAKARTA. Penguatan Swiss franc (CHF) tertahan. Para pelaku pasar perlahan menjauh dari CHF, begitu otoritas moneter Swiss menggertak akan menahan laju apresiasi valutanya secara agresif.

Thomas Jordan, Gubernur Swiss National (SNB), menyatakan, akan menjaga aliran dana masuk alias capital inflow untuk mencegah penguatan valuta jika, krisis Eropa makin memuncak. "Pemerintah dan bank sentral akan kerja sama memfokuskan diri untuk instrumen untuk melawan penguatan franc," tutur Jordan, seperti dikutip Bloomberg, Senin (28/5).

Pelaku pasar ditengarai makin memburu CHF sebagai safe haven, seiring kian meningkatnya ketidakpastian di Eropa. Belum dipastikan instrumen seperti apa yang akan digunakan SNB. "Satu langkah yang akan dilakukan adalah capital control, atau langkah yang langsung berpengaruh terhadap aliran dana yang masuk," tutur dia.


Walter Meier, Juru Bicara SNB, menambahkan, Swiss merasa perlu bersiap menghadapi kemungkinan runtuhnya zona euro. "Meski saya tidak mengharapkan hal itu terjadi," kata dia.

Analis menilai, pernyataan SNB tersebut adalah sinyal kekhawatiran bank sentral terhadap kemampuan menjaga CHF di level 1,20 per euro di tengah peningkatan tensi ketidakpastian Eropa. Awal pekan lalu, Swiss franc sejatinya melemah. Namun, kemarin (29/5), Swiss franc kembali menguat 0,002% menjadi 1,20197 per euro.

Berpasangan dengan dollar Amerika Serikat (AS), franc melemah 0,06% menjadi 95,90 centimes per dollar AS. Terhadap yen Jepang, CHF melemah 0,06% ke posisi 82,864.

Bank sentral Swiss melawan penguatan franc dengan memborong euro sejak Juni 2010. Ketika krisis Eropa memburuk, tahun lalu, nilai tukar franc mencapai rekor terkuatnya, 1,0080 per euro, pada Agustus 2011.

Di bulan berikutnya, SNB mematok (pegging) kurs 1,20 franc per euro untuk melindungi ekspor mereka dan mengurangi risiko deflasi. Selama enam bulan terakhir, franc Swiss sudah melemah 2,5% terhadap euro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini