Syafii Maarif: Presiden bilang tak akan lantik BG



YOGYAKARTA. Ketua Tim Independen untuk menyelesaikan konflik Komisi Pemberantasan Korupsi-Polri, Ahmad Syafii Maarif, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Syafii mengaku mendapat kepastian tersebut langsung dari Jokowi.

"Iya, semalam Presiden Jokowi menelpon saya dan menyampaikan keputusannya itu untuk batal melantik BG sebagai Kapolri," kata Syafii di depan peserta seminar Menyambut Kongres Umat Islam Indonesia ke-6 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (4/2).

Syafii mengaku senang dengan keputusan tersebut dan segera memberitahukan ke beberapa kolegannya melalui pesan singkat. Keputusan itu, menurut dia, sudah sesuai dengan aspirasi dan masukan dari Tim Independen.


Syafii menambahkan, meski hampir 70 tahun Indonesia merdeka, tetapi bangsa Indonesia masih terpuruk baik dari sisi ekonomi, kebudayaan maupun peradabanya. Salah satu penyebab keterpurukan itu adalah praktik korupsi yang semakin menggurita.

"Korupsi ini merupakan perbuatan yang sangat jahat, dan semestinya tidak diberi tempat untuk hidup di Indonesia. Selama ini KPK telah bekerja cukup bagus untuk memberantas korupsi, hanya sayang, adanya hanya di Jakarta," ujar mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.

Presiden sudah bertemu dengan sejumlah pihak membahas soal polemik pergantian Kapolri. Terakhir, Jokowi bertemu para petinggi Koalisi Indonesia Hebat. KIH berharap Presiden menunggu hasil sidang praperadilan yang diajukan Budi Gunawan.

Pembacaan gugatan Budi akan dibacakan dalam sidang praperadilan pada Senin pekan depan setelah KPK sebagai termohon tidak hadir dalam sidang yang digelar pada Senin (2/2). Budi mempermasalahkan penetapan tersangkanya oleh KPK. Rencananya, putusan akan dibacakan pada Kamis (13/2).

Jokowi mengaku akan mengambil keputusan soal pergantian kepala Polri pada pekan depan. Menurut Jokowi, saat ini masih ada beberapa hal yang harus ia selesaikan sebelum mengambil keputusan final.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie