Syafruddin tak mengira gantikan Asman sebagai menteri PAN-RB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Syafruddin mengaku tidak mengira dirinya dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggantikan Asman Abnur.

"Saya tidak mengira, semalam pukul 20.30 WIB saya dipanggil bapak Presiden ke Istana Bogor, beliau menyampaikan bahwa saya akan dilantik hari ini pukul 10.00 sebagai Menteri PANRB," ungkapnya kepada wartawan usai dilantik di Istana Negara, Rabu (15/8).

Sekadar tahu saja, pergantian jabatan ini telah tertuang dalam surat Keputusan Presiden. Surat  tersebut berisikan, pertama, memberhentikan dengan hormat Asman Abnur sebagai Menteri PANRB di kabinet kerja dalam sisa jabatan periode 2014-2019 disertai dengan ucapan terimakasih.


Kedua, mengangkat Syafruddin sebagai Menteri PANRB dan ketiga, Keputusan ini berlaku sejak pelantikan berlangsung.  Dalam pelantikan ini, Presiden memimpin pengambilan sumpah jabatan menurut agama Islam.

Syafruddin mengatakan, jabatan dirinya sebelum ini yakni Wakapolri telah ia serahkan kepada Kapolri Tito Karnavian. 

Sehingga, saat ini penggantinya ada di tangan Tito. "Itu urusan Kapolri," jelas Syafruddin.

"Saya sudah menyerahkan tugas dan tanggungjawab sebagai anggota Polri kepada Kapolri, saya sudah dilantik menjadi sipil," tambah dia.

Sekadar tahu saja, pergantian ini merupakan konsekuensi politik, lantaran partai politik (parpol) asal Asman yakni Partai Amanat Nasional (PAN), tidak lagi berkoalisi dengan pemerintah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, secara kinerja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyatakan pemerintah sangat puas dengan apa yang dilakukan oleh Asman.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyatakan, pergantian Asman sebagai Menteri PAN-RB murni karena PAN tidak ikut mengusung pasangan Jokowi-Maruf Amin dalam Pilpres 2019.

Asman telah menemui Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Selasa (14/8) pagi. Tujuannya untuk mengutarakan keinginannya untuk mundur dari kabinet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi