JAKARTA. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir membuat PT Synergy Asset Management terpaksa melakukan rasionalisasi portofolionya. Hal itu mereka lakukan terhadap produk reksadana campuran yang bertajuk Synergy Flexy.Elisabeth Dwika Sari, Fund Manager Synergy Asset Management menyatakan, telah mengurangi besaran porsi saham dalam reksadana campurannya itu. "Semula bobotnya mencapai 75%, namun kini hanya 33% saja," ujar Elisabeth, saat dihubungi KONTAN, hari ini (24/11).Selanjutnya, ia menambah besaran porsi surat utang (obligasi) korporasi hingga 57%. Sisanya ditempatkan pada produk pasar uang. Dengan kompisisi seperti ini, dia menyatakan, investor menjadi lebih nyaman karena kekhawatirannya akan penurunan Nilai Aktiva Bersi-nya (NAB) bisa sedikit teratasi. Maklumlah, harga obligasi kini sedang menanjak naik, sedangkan efek saham masih belum jelas arahnya.
Synergy Ubah Portofolio Synergy Flexy
JAKARTA. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir membuat PT Synergy Asset Management terpaksa melakukan rasionalisasi portofolionya. Hal itu mereka lakukan terhadap produk reksadana campuran yang bertajuk Synergy Flexy.Elisabeth Dwika Sari, Fund Manager Synergy Asset Management menyatakan, telah mengurangi besaran porsi saham dalam reksadana campurannya itu. "Semula bobotnya mencapai 75%, namun kini hanya 33% saja," ujar Elisabeth, saat dihubungi KONTAN, hari ini (24/11).Selanjutnya, ia menambah besaran porsi surat utang (obligasi) korporasi hingga 57%. Sisanya ditempatkan pada produk pasar uang. Dengan kompisisi seperti ini, dia menyatakan, investor menjadi lebih nyaman karena kekhawatirannya akan penurunan Nilai Aktiva Bersi-nya (NAB) bisa sedikit teratasi. Maklumlah, harga obligasi kini sedang menanjak naik, sedangkan efek saham masih belum jelas arahnya.