KONTAN.CO.ID - CIKAMPEK. Syngenta Indonesia baru saja meluncurkan herbisida padi yang terbaru yang diberi nama Apiro. Herbisida baru ini diyakini dapat membantu petani untuk menghindari kehilangan potensi hasil panen hingga 30%-40% karena secara efektif mengendalikan banyak jenis gulma dan fleksibel dalam metode aplikasi. “Ini adalah teknologi terbaru kami setelah penelitian bertahun-tahun. Teknologi ini akan membantu petani meningkafkan produktivitas mereka,” ujar Alex Berskovskiy,
ASEAN Territory Head Syngenta, Rabu (14/3).
Apiro sudah dikembangkan sejak 2011. Biasanya, untuk pengembangan teknologi perlindungan tanaman baru mulai dari fase pengembangan hingga diluncurkan ke pasar dibutuhkan investasi sekitar US$ 200 juta-US$ 300 juta. Alex membeberkan, setiap tahun Syngenta memang menggelontorkan dana sebesar US$ 1,4 miliar untuk melakukan penelitian dan pengembangan teknologi baru.
Country Head Syngenta Indonesia, Parveen Kathuria menambahkan, petani di Indonesia masih mengendalikan gulma dengan cara manual meskipun produk-produk kimia pertanian sudah dimanfaatkan. Menurutnya, pengendalian gulma dengan cara manual ini sangat melelahkan banyak biaya karena tenaga kerja pertanian yang semakin sulit dan mahal. Nah, dengan Apiro ini akan membantu permasalahan tersebut. Apalagi, menurutnya Apiro aman digunakan untuk lingkungan dan untuk tanaman. Parveen bilang, Syngenta belum menetapkan target produksi Apiro tahun ini. Namun mereka yakin petani akan memberikan respon yang positif. Parveen bilang, besarnya produksi tahun ini tergantung kepada permintaan petani. Dia menjamin Syngenta bisa memenuhi permintaan tersebut mengingat fasilitas yang dimiliki Syngenta serta kapasitas produksi pabriknya yang besar. “Seberapa besar permintaannya, kami bisa memenuhi permintaan tersebut. Yang pasti kami terus berkomitmen untuk pertanian Indonesia. Berapapun hasilnya akan kami terima dengan baik dan jadi bahan pembelajaran kami,” ujar Parveen. Sementara itu,
Head of Marketing Syngenta Indonesia Dedy Koerniawan menjelaskan upaya Syngenta dalam memasarkan produk barunya ini. Dia bilang, produk ini sudah diluncurkan di pasar dan mengundang petani secara langsung untuk melihat produk ini untuk pertama kalinya.
Nantinya, Apiro akan dipasarkan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dalam satu hingga dua bulan ke depan, produk ini akan dikenalkan secara terus menerus di beberapa wilayah secara bertahap. Sebelum diluncurkan, Dedy bilang Syngenta sudah melakukan percobaan produk ini kepada petani dan melihat hasil yang diberikan terlihat positif. Ke depan, Syngenta akan terus mengembangkan teknologi dalam perlindungan tanaman dan bibit. Pasalnya, Indonesia merupakan pasar terbesar di Asean selain Thailand, Vietnam, Filipina dan Malaysia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi