KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Syngenta Seeds Indonesia meresmikan fasilitas benih jagung Grain Dryer, Parent Seeds Post Harvest Operation (PS PHO), dan Single Pass Reversible Dryer, serta meluncurkan Official Store E-Commerce Benih Jagung NK. Kegiatan yang dihadiri oleh 1.000 petani jagung ini merupakan rangkaian acara yang digelar selama dua hari. Sehari sebelumnya yaitu tanggal 28 November 2022 Syngenta telah meluncurkan produk benih jagung unggulan NK Naga dan mengadakan expo di Jombang, Jawa Timur. Syngenta berkomitmen membantu para petani Indonesia untuk meningkatkan produktifitas pertanian melalui berbagai inovasi dan membuka peluang-peluang pertanian baru.
Justin Wolfe, President of Syngenta Seeds; Bill Tomlinson, Head of Global Seeds Production & Supply menyampaikan bahwa dirinya senang berada di sini bertemu langsung dengan para petani Indonesia dan mendengarkan tantangan yang mereka hadapi untuk lebih memahami bagaimana Syngenta dapat menolong mereka mengatasi tantangan tersebut sambil mendukung upaya mereka dalam memenuhi kebutuhan swasembada pangan Indonesia. Upaya peningkatan produktivitas dimulai dari pemilihan benih varietas unggul yang sudah teruji. Untuk memudahkan para petani jagung dalam mendapatkan benih unggulan, Syngenta Seeds Indonesia meluncurkan Official Store E-commerce Benih Jagung NK. Saat ini pasar e-commerce di Indonesia terus bertumbuh. Laporan e-Conomy SEA 2022 tentang ekonomi digital di Asia Tenggara menyebutkan E-commerce di Indonesia berkontribusi hingga 75% dari seluruh ekonomi digital dan diproyeksikan mencapai 59 miliar USD Gross Merchandise Value di tahun 2022. "Laporan tahunan ini juga menunjukkan bahwa hingga 32% konsumen digital Indonesia berencana untuk menggunakan layanan e-commerce lebih banyak lagi selama 12 bulan ke depan. Ada banyak keunggulan dari e-commerce, diantaranya mudah diakses, cepat dan efisien, sehingga cocok bagi wilayah Indonesia yang luas dan terdiri dari beribu pulau," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2). Kazim Hasnain, President Director of Syngenta Indonesia menambahkan dalam beberapa tahun ke depan official store ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan benih bagi petani yang lebih menggunakan media digital. “Benih jagung unggulan produksi Syngenta sudah dikenal lama oleh petani Indonesia dan sudah terbukti meningkatkan produktifitas jagung,” ujar Hasnain optimis. Fauzi Tubat, Seed Business Head of Syngenta Indonesia mengatakan, official Store E-commerce ini akan tersedia di berbagai marketplace seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia. "Ini akan memudahkan petani untuk mendapatkan benih terbaik bagi usaha budidaya jagung mereka, terutama bagi para petani yang selama ini kesulitan menjangkau toko-toko konvensional,” kata Fauzi Tubat. Kata dia, dengan peresmian fasilitas pabrik baru, kini pusat produksi benih Syngenta di Pasuruan telah dilengkapi dengan fasilitas Grain Dryer yang mampu meningkatkan kapasitas mesin pengering tongkol sehingga para petani tidak perlu khawatir akan ketersediaan benih jagung NK. "PS PHO akan membantu proses pengeringan benih tetua dengan kapasitas lebih besar dan menjamin keamanan germplasm yang dimiliki. Sedangkan Single Past Reversible Dryer akan menambah kapasitas produksi menjadi dua kali lipat,” tambah Fauzi Tubat. Indonesia kini tercatat sebagai negara produsen jagung terbesar di ASEAN dengan luas tanam mencapai 3,5 juta hektar dan produktifitas lahan 5,4 ton per hektar. Para petani jagung di Indonesia sebagian besar adalah petani kecil dengan luas lahan rata-rata 0,5 hektar.
Selama lebih dari 20 tahun, Syngenta Seeds Indonesia telah turut berperan dalam melakukan pendampingan petani jagung guna meningkatkan produktifitas lahan dan sekaligus menyediakan benih unggulan. Dalam dua dekade terakhir ini produksi jagung di Indonesia telah mengalami peningkatan dari semula 9,5 juta ton pada 2000, hingga kini telah menjadi 19,7 juta ton pada 2020. Di tahun 2022 Kementerian Pertanian memperkirakan produksi jagung di Indonesia akan mencapai 23,1 juta ton. Provinsi Jawa Timur kini menjadi produsen jagung tertinggi di Indonesia dengan 1,19 juta hektar dan produktifitas mencapai 5,37 juta ton per tahun, kemudian diikuti oleh Jawa Tengah, Lampung, Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini