Syngenta Siapkan Beragam Program Inovasi untuk Dukung Ketahanan Pangan Indonesia



KONTAN.CO.ID - CIKAMPEK. Perusahaan agrikultur global, PT Syngenta Indonesia telah menghadirkan berbagai inovasi teknologi guna mendukung tercapainya ketahanan pangan di Indonesia. 

Dukungan tersebut salah satunya hadir lewat inovasi teknologi perlindungan tanaman dan benih jagung untuk membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman demi memenuhi kebutuhan nasional dan juga pasar ekspor. 

"Contohnya pada tanaman padi, saat ini rata-rata produktivitasnya adalah 5,3 ton per hektare. Jika produktivitas dapat ditingkatkan 10% saja maka hasil per hektare dapat mencapai 5,8 ton yang dapat berkontribusi terhadap PDB sebesar $1,5 miliar," ungkap Presiden Direktur Syngenta Indonesia Kazim Hasnain, di acara media gathering Syngenta Indonesia pada Selasa (14/3) di Cikampek, Jawa Barat. 


Baca Juga: Syngenta Resmikan Fasilitas Benih Jagung serta Luncurkan Official Store E-Commerce

Inovasi lainnya yang dihadirkan Syngenta adalah ekosistem pertanian bernama Centrigo. Diluncurkan pada akhir tahun lalu, Centrigo lahir untuk membantu meningkatkan keuntungan petani melalui pendekatan model bisnis dari hulu ke hilir.

Ekosistem pertanian baru ini merupakan salah satu upaya Syngenta untuk mengawali perubahan pertanian yang lebih maju di Indonesia. Terlebih lantaran Indonesia termasuk dalam 10 besar negara penghasil jagung terbesar di dunia.  

Fauzi Tubat Seed Business Head Syngenta Indonesia menjelaskan betapa pentingnya inovasi pertanian dari hulu ke hilir demi mencapai keunggulan pasar dan peningkatan keuntungan bagi petani. 

"Misalnya di hulu, peran riset dan pengembangan jagung Syngenta membantu akselerasi seleksi benih jagung. Dengan menggunakan teknologi pemuliaan yang lebih maju waktu yang dibutuhkan untuk menghadirkan satu varietas benih hibrida yang baru menjadi lebih singkat, dari yang sebelumnya enam sampai delapan tahun, menjadi tiga sampai empat  tahun saja," jelas Fauzi. 

Baca Juga: Syngenta terus tingkatkan varietas benih

Sementara di bagian hilir, sebut dia, Syngenta melakukan inovasi digitalisasi untuk menjangkau sekitar tujuh juta petani jagung di Indonesia. 

Lewat aplikasi PeTani Apps, Syngenta memberi akses satu pintu bagi petani jagung untuk memperoleh semua informasi terkait budidaya jagung, termasuk solusi agronomi, prakiraan cuaca, jadwal tanam, rekomendasi produk, perhitungan keuntungan, hingga informasi terkait ketersediaan produk benih Syngenta dari kios pertanian terdekat. 

"Selain itu, di tahun 2023 Syngenta juga telah merambah e-commerce untuk menjual produk benih jagung hibrida secara daring," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .