Tabel Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia & Cara Mencegah Serangan Jantung



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Simak tabel detak jantung normal berdasarkan usia. Kenali juga cara mudah mencegah penyakit jantung di usia muda.

Tabel detak jantung normal berdasarkan usia penting untuk diketahui. Pasalnya, detak jantung bisa diukur sendiri, sehingga Anda bisa mengetahui apakah detak jantung Anda normal atau tidak.

Detak jantung bisa dirasakan di tempat jantung berada, yakni bagian tengah dada, tepatnya sisi kiri tubuh. Jika detak jantung terlalu lambat atau terlalu cepat, tandanya ada sesuatu dalam tubuh kita. Bisa tanda penyakit atau tanda gangguan kesehatan tertentu.


Lalu, berapa detak jantung normal berdasarkan usia?

Tabel detak jantung normal berdasarkan usia

Dirangkum dari pemberitaan Grid.id, satuan ukur detak jantung atau denyut nadi adalah BPM, yakni singkatan dari beats per minute (detak per menit). Umumnya, detak jantung manusia berkisar antara 60 hingga 100 BPM.

Namun detak jantung normal setiap orang bisa berbeda-beda. Perbedaan detak jantung normal karena berbagai faktor, salah satunya usia.

Baca Juga: Tekanan Darah Normal Menurut Usia & Obat Alami Menurunkan Hipertensi

Berikut tabel daftar detak jantung normal berdasarkan usia:

Usia Detak Jantung normal
0-1 bulan 70-190 detak per menit
1-11 bulan 80-150 detak per menit
1-2 tahun 80-130 detak per menit
3-4 tahun 80-120 detak per menit
5-6 tahun 75-115 detak per menit.
7-9 tahun 70-110 detak per menit
10 tahun ke atas 60-100 detak per menit
Detak jantung lebih lambat atau lebih cepat

Detak jantung lebih lambat atau lebih cepat dari batas normal yang terus-menerus menandakan ada gangguan kesehatan di tubuh. Umumnya, detak jantung yang lambat dialami oleh orang yang sudah lanjut usia.

Selain itu, detak jantung lebih lambat juga bisa menjadi tanda-tanda gangguan berikut:

  • Kerusakan jaringan jantung terkait penuaan.
  • Kerusakan jaringan jantung akibat penyakit jantung atau serangan jantung.
  • Gangguan jantung saat lahir (kelainan jantung bawaan).
  • Gangguan pernapasan yang berulang selama tidur.
  • Penyakit radang, seperti demam rematik atau lupus.
Detak jantung yang lebih cepat bisa disebabkan oleh beberapa hal, yakni:

  • Usia
  • Riwayat takikardia atau aritmia dalam keluarga.
  • Memiliki riwayat anemia, tekanan darah rendah atau tinggi, hipertiroidisme atau hipotiroidisme, diabetes, penyakit jantung, atau sleep apnea.
  • Olahraga
  • Stres atau cemas
  • Demam
  • Efek samping obat
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Cara menghitung detak jantung

Untuk menghitung detak jantung, membutuhkan pencatat waktu seperti stopwatch. Ini tersedia di smartphone.

Lalu, ukur detak jantung di pagi hari setelah bangun tidur. Berikut cara menghitung detak jantung:

1. Letakkan ujung telunjung dan jari tengah tangan kanan di sisi pergelangan tangan kiri bagian dalam, yakni di bawah pangkal jempol.

2. Jika sudah merasakan denyutnya, tandanya kita sudah di posisi yang tepat. Jika belum, coba pindahkan jari sedikit demi sedikit sampai denyut jantung terasa.

3. Jika sudah merasakannya, hitung denyut jantung dalam 15 detik.

4. Kalikan hasilnya dengan angka 4. Itulah hasil perhitungan denyut jantung kita.

5. Agar lebih yakin, lakukan sebanyak tiga kali, lalu ambil rata-rata ketiganya

Cara mencegah penyakit jantung

Dilansir dari Kompas.com, penyakit jantung bisa menyerang siapa saja, termasuk mereka yang memiliki usia 20-30 tahun. Risiko penyakit jantung akan semakin tinggi ketika Anda memiliki kebiasaan merokok dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi serta kolesterol.

Penyakit jantung di usia muda bisa dicegah dengan melakukan pola hidup sehat, seperti rajin berolahraga dan menjaga berat badan yang ideal. Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa kebiasaan baik untuk mencegah penyakit jantung di usia muda berikut ini.

Menurut Mayo Clinic dan American Heart Association, berikut adalah beberapa kebiasaan baik untuk mencegah penyakit jantung di usia muda yang bisa dilakukan.

  • Menghentikan kebiasaan merokok
Cara mencegah penyakit jantung yang pertama adalah berhenti merokok. Zat kimia yang ditemukan di dalam rokok bisa menurunkan kadar oksigen di dalam darah sehingga meningkatkan tekanan darah dan memperberat kerja jantung untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan otak.

Selain menghindari kebiasaan merokok, Anda juga diimbau untuk menghindari paparan asap rokok atau menjadi perokok pasif karena bisa memicu masalah kesehatan yang serius, seperti kanker paru-paru serta penyakit jantung.

  • Rajin berolahraga
Cara mencegah penyakit jantung yang kedua adalah rajib berolahraga. Berolahraga secara teratur bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Bahkan, bisa mengurangi risiko kondisi kesehatan lainnya yang memperberat kerja jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes tipe 2. Bahkan, olahraga yang dilakukan dalam waktu singkat dalam sehari bisa sangat berguna untuk kesehatan jantung.

  • Makan makanan yang sehat
Cara mencegah penyakit jantung yang ketiga adalah makan makanan yang sehat. Memilih makanan yang bernutrisi, seperti sayur dan buah, bisa melindungi jantung, menyeimbangkan tekanan darah dan kolesterol, serta menurunkan risiko diabetes tipe 2. Selain itu, Anda juga perlu menghindari konsumsi garam, gula, minuman beralkohol, dan lemak trans yang berlebihan.

  • Menjaga berat badan ideal
Cara mencegah penyakit jantung yang keempat adalah menjaga berat badan ideal. Memiliki berat badan yang berlebihan atau obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, bahkan stroke.

Mengurangi lingkar pinggang dan menjaga agar berat badan tetap ideal, atau sekitar 3-5 persen dari berat badan sebelumnya, bisa menurunkan jumlah lemak di dalam darah, gula darah, dan risiko diabetes tipe 2.

  • Mendapatkan waktu tidur yang cukup
Cara mencegah penyakit jantung yang kelima adalah memiliki jam tidur yang cukup. Kurang tidur bisa meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, serangan jantung, diabetes, dan depresi. Jadikan waktu tidur sebagai prioritas dan pastikan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup, atau setidaknya selama 7 jam setiap malam.

  • Menghindari stres
Cara mencegah penyakit jantung yang keenam adalah jangan stres. Stres secara tidak langsung bisa memicu penyakit jantung karena produksi hormon kortisol. Kondisi ini kemudian akan menyempitkan pembuluh darah dan memperberat kerja jantung.

Meskipun efeknya tidak langsung, mengurangi stres bisa menyehatkan tubuh secara umum dan menghindarkan dari kebiasaan buruk untuk keluar dari rasa stres, seperti merokok dan minum minuman beralkohol.

  • Melakukan pemeriksaan kesehatan
Cara mencegah penyakit jantung yang ketujuh adalah rutin periksa kesehatan. Melakukan pemeriksaan kesehatan bisa membantu untuk mendeteksi penyakit yang dialami sejak dini, seperti pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan diabetes tipe 2.

Jika Anda mengalami salah satu penyakit tersebut, Anda bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang diperlukan agar kesehatan jantung juga tetap terjaga. Anda memiliki risiko penyakit jantung di usia muda, bahkan ketika memasuki usia 20 tahun, ketika terbiasa melakukan kebiasaan yang buruk, seperti jarang olahraga dan merokok.

Meskipun ada beberapa faktor risiko penyakit jantung yang tidak bisa dihindari, seperti usia, jenis kelamin, dan kondisi genetik, melakukan kebiasaan baik untuk mencegah penyakit jantung di usia muda di atas akan sangat membantu.

Itulah tabel detak jantung normal berdasarkan usia serta cara mencegah penyakit jantung. Semoga kita terhindar dari penyakit jantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto