JAKARTA. Mantan Penasehat Himpunan Pengusaha Swasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Muhamad Nur Adib menyatakan, pemerintah jangan menyalahkan ketidaktahuan masyarakat dengan maraknya ledakan tabung gas tersebut. Pasalnya, selama ini masyarakat tidak pernah diberikan penawaran dengan energi alternatif. "Pemerintah kan bisa menawarkan energi alternatif untuk menggantikan tabung gas, jangan masyarakat disalahkan terus," kata Nur Adib, Selasa (20/7). Berdasarkan data mabes Polri, sejak tahun 2007 hingga 2010, jumlah data ledakan tabung gas mencapai 76 kasus. Kasus ledakan paling banyak terjadi pada tahun ini mencapai 38 kasus. Namun, kusnendar mengaku, jumlah tersebut tidak hanya akibat tabung gas elpiji 3 kg melainkan juga 12 kg.Guna mencegah adanya peristiwa ledakan tabung gas, Pertamina melakukan dua langkah untuk peningkatan safety penggunaan elpiji. Pertama, membentuk tim inter departemen (Perindustrian, Perdagangan, Naker, YLKI dan Pertamina) untuk melakukan monitoring kualitas produk. Kedua, melakukan quality control sesuai dengan prosedur terhadap material konversi dari saat penerimaan dari pabrikan hingga pembagian. Selain itu, Pertamina juga mengadakan pembagian rubber seal langsung ke SPBE. Untuk Region II Gas Domestik telah melakukan pembagian rubber seal sebanyak 25.000 pcs per SPBE. Sementara itu, untuk region gas domestik lainnya dilakukan secara bertahap sejak Juni 2010. Nantinya, Pertamina akan menggunakan rubber seal dengan warna khusus (merah) supaya mudah diidentifikasi oleh pengguna.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tabung Gas Meledak, Pemerintah Jangan Salahkan Rakyat
JAKARTA. Mantan Penasehat Himpunan Pengusaha Swasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Muhamad Nur Adib menyatakan, pemerintah jangan menyalahkan ketidaktahuan masyarakat dengan maraknya ledakan tabung gas tersebut. Pasalnya, selama ini masyarakat tidak pernah diberikan penawaran dengan energi alternatif. "Pemerintah kan bisa menawarkan energi alternatif untuk menggantikan tabung gas, jangan masyarakat disalahkan terus," kata Nur Adib, Selasa (20/7). Berdasarkan data mabes Polri, sejak tahun 2007 hingga 2010, jumlah data ledakan tabung gas mencapai 76 kasus. Kasus ledakan paling banyak terjadi pada tahun ini mencapai 38 kasus. Namun, kusnendar mengaku, jumlah tersebut tidak hanya akibat tabung gas elpiji 3 kg melainkan juga 12 kg.Guna mencegah adanya peristiwa ledakan tabung gas, Pertamina melakukan dua langkah untuk peningkatan safety penggunaan elpiji. Pertama, membentuk tim inter departemen (Perindustrian, Perdagangan, Naker, YLKI dan Pertamina) untuk melakukan monitoring kualitas produk. Kedua, melakukan quality control sesuai dengan prosedur terhadap material konversi dari saat penerimaan dari pabrikan hingga pembagian. Selain itu, Pertamina juga mengadakan pembagian rubber seal langsung ke SPBE. Untuk Region II Gas Domestik telah melakukan pembagian rubber seal sebanyak 25.000 pcs per SPBE. Sementara itu, untuk region gas domestik lainnya dilakukan secara bertahap sejak Juni 2010. Nantinya, Pertamina akan menggunakan rubber seal dengan warna khusus (merah) supaya mudah diidentifikasi oleh pengguna.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News