Tabungan haji Bank Muamalat menurun



JAKARTA. Bank Muamalat mengalami penurunan tabungan haji dibanding tahun lalu. Namun bank syariah tertua di Indonesia ini tetap optimis bahwa volume tabungan haji tahun ini akan bisa meningkat dibanding tahun lalu.

"Untuk tabungan haji, posisi kita dari Desember 2013 ke Juni 2014 memang turun Rp 50 miliar," kata Sulistyowati, Kepala Divisi Non Bank Financial Istitution dan Haji, Bank Muamalat pada KONTAN, Selasa (9/9). Tabungan haji di Bank Muamalat pada akhir tahun lalu mencapai Rp 820 miliar. Sementara di akhir semester I 2014, tabungan haji hanya mencapai Rp 770 miliar. Hal ini disebabkan adanya run off atau pelunasan keberangkatan haji pada bulan Juni 2014.

Tahun ini Bank Muamalat, menargetkan pertumbuhan tabungan haji bisa mencapai Rp 1 triliun. Pertumbuhan ini diharapkan bisa tercapai dari tambahan pendaftar haji dan pengalihan dana haji dari bank konvensional. “Walaupun ini tidak mudah karena penambahan hampir Rp 200 miliar dari posisi Juni 2014 membutuhkan 8.000 nasabah baru tabungan haji yang menabung di kami,” ujar Sulistyowati.


Selain itu, agar pertumbuhan tabungan haji Bank Muamalat terus meningkat, sejumlaht program-program yang menarik untuk marketingnya serta untuk nasabah diluncurkan. Termasuk untuk pihak ketiga lainnya sepert KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) dan biro travel haji/ Umroh. "Sebetulnya minat masyarakat untuk menabung haji masih tetap antusias. Ini terlihat bahwa antrian haji makin panjang yang berarti pendaftar haji makin banyak. Kami optimis untuk mengembangkan bisnis haji ini, karena sekarang di Bank Muamalat sudah ada divisi yang khusus menangani secara fokus bisnis haji, mulai dari sisi infrastruktur, IT dan services," tukas Sulistyowati.

Sulis tetap yakin kondisi lamanya jamaah haji untuk bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah tak akan memperburuk prospek bisnis tabungan haji. Salah satunya karena ada kebijakan Kemeterian Agama yang saat ini mengharuskan pendaftaran haji hanya ke bank syariah. Kecuali bank-bank BUMN besar seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) yang boleh menerima pendaftaran haji untuk daerah-daerah belum terjamah layanan perbankan syariah di situ. "Sebelumnya pendaftaran haji didominasi oleh tiga bank besar tersebut. Namun kami optimistis tabungan haji perbankan syariah akan terus tumbuh," pungkas Sulistyowati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie